Singapura, BeritaManado.com – Pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang resmi maju berkompetisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mendapat tanggapan dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Dari ruangan pemulihannya di Singapura, Luhut menilai bahwa pasangan Prabowo-Gibran belum disambut optimis oleh sebagian pihak karena masih ada sebagian lainnya yang meragukan.
Perbedaan pandangan terhadap munculnya pasangan Prabowo-Gibran, kata politisi senior partai Golkar adalah hal yang wajar.
“Namun, saya berharap agar setiap perbedaan pendapat sebaiknya bisa disampaikan dengan penuh adab, jauh dari caci maki dan ujaran fitnah yang tak berdasar,” kata Luhut, dikutip Suara.com jaringan BeritaManado.com, dari pernyataan melalui akun resmi Luhut di Instagram, Rabu (25/10/2023).
Dalam penilaiannya, keputusan politik Prabowo bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) pasti telah melalui pertimbangan yang mendalam.
Sementara pasangan Prabowo-Gibran dalam pandangannya menunjukkan simbiosis antara kebijaksanaan dan energi baru.
Menariknya, Luhut kemudian terkenang saat Presiden Joko Widodo diremehkan ketika mulai memasuki dunia politik.
Namun kekinian, Jokowi dinilai telah menjelma menjadi tokoh politik yang bisa diperhitungkan.
“Diremehkan berbagai pihak ketika maju sebagai konstestan, namun menjelma menjadi salah satu tokoh yang sangat diperhitungkan,” ujar Luhut.
“Memenangkan dua kali pemilihan presiden di Indonesia tidaklah sederhana, apalagi masih memiliki 80 persen approval rate di setahun terakhir masa jabatannya,” lanjut dia.
Sementara terhadap keraguan akan pasangan Prabowo-Gibran, Luhut yakin bahwa setiap langkah yang diambil keduanya pastilah memiliki niat tulus untuk mewujudkan Indonesia maju.
“Hal ini pula yang saya lihat dari pasangan Prabowo-Gibran: simbol harapan menuju Indonesia maju, sebuah sinergi antara persatuan dan percepatan untuk meneruskan pembangunan berkelanjutan Yang sedang kita persiapkan saat ini,” tutur dia.
Di satu sisi, kata dia, Jokowi memang bukanlah sosok paling sempurna, tapi diyakininya dapat menjadi contoh pemimpin yang baik dalam bertindak dan membuat keputusan.
“Loyalitas saya kepada beliau tidak pernah luntur, bukan hanya karena posisinya sebagai presiden, melainkan karena integritas, dedikasi, Dan contoh yang beliau tunjukkan dalam setiap aspek kehidupannya,” kata Luhut.
Lepas dari semua itu, dirinya berharap Pemilu 2024 Bisa berjalan tanpa permusuhan dan akan selalu mengedepankan persahabatan dan perdamaian.
Dalam arti, kata dia, kritik dan saran yang menjadi unsur vital dalam dinamika politik haruslah disampaikan secara konstruktif, bukan berdasarkan keraguan yang tak produktif.
“Kalaupun pada akhirnya kita harus berbeda pandangan dan pilihan, saya ingin mengajak mari kita peluk prinsip agree to disagree,” ujar Luhut.
“Kita boleh memiliki dan meyakini pilihan kita, tapi harus ingat, orang lain pun berhak punya pandangan dan pilihannya sendiri. Jadi, mari saling menghargai satu sama lain,” tandas dia.
(jenlywenur)