Manado – Provinsi Sulawesi Utara mengekspor tepung kelapa rata-rata 700 ton tiap bulan pada 2012. “Dengan rata-rata ekspor sebanyak 700 ton tersebut, relatif stabil dibandingkan tahun lalu, artinya tepung kelapa Sulut tetap diminati pasar, tidak terpengaruh krisis keuangan global,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan di Manado.
Sanny mengatakan, tepung kelapa tetap tinggi permintaannya, karena produk ini merupakan bahan baku pangan yang tetap dibutuhkan dalam kondisi apapun, karena itu ekspor tepung kelapa Sulut terjadi secara kontinu.
“Setiap bulan ada realisasi ekspor ke berbagai negara pembeli, dengan jumlah permintaan relatif tetap,” kata Sanny. Sebagian besar pengekspor Sulut sudah mengikat kontrak dengan pembeli dari berbagai negara, karena itu pengiriman ke negara pembeli berlangsung dalam kuantum yang relatif sama setiap bulannya. (oke)
Manado – Provinsi Sulawesi Utara mengekspor tepung kelapa rata-rata 700 ton tiap bulan pada 2012. “Dengan rata-rata ekspor sebanyak 700 ton tersebut, relatif stabil dibandingkan tahun lalu, artinya tepung kelapa Sulut tetap diminati pasar, tidak terpengaruh krisis keuangan global,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut Sanny Parengkuan di Manado.
Sanny mengatakan, tepung kelapa tetap tinggi permintaannya, karena produk ini merupakan bahan baku pangan yang tetap dibutuhkan dalam kondisi apapun, karena itu ekspor tepung kelapa Sulut terjadi secara kontinu.
“Setiap bulan ada realisasi ekspor ke berbagai negara pembeli, dengan jumlah permintaan relatif tetap,” kata Sanny. Sebagian besar pengekspor Sulut sudah mengikat kontrak dengan pembeli dari berbagai negara, karena itu pengiriman ke negara pembeli berlangsung dalam kuantum yang relatif sama setiap bulannya. (oke)