Bitung – Panwas Kota Bitung menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dalam Perspektif Keagamaan, Menolak Politik Uang dan Politisasi SARA pada Pemilu 2019, Sabtu (17/03/2018).
Sosialisasi itu digelar di Hotel Sutan Raja Minut selama dua hari dan dihadiri perwakilan tokoh masyarakat, agama, LSM dan seluruh Panwascam se-Kota Bitung.
Dalam sosialisasi, Panwas menghadirkan pemateri dua orang Bawaslu Sulut, yakni Ketua Bawaslu, Herwyn Malonda dan anggota Bawaslu, Kenly Poluan serta Ketua Panwas Kota Bitung, Frans Andirael.
“Terus terang kami memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan, makanya kami membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengawasi Pemilu,” kata Frans saat membawakan materi.
Frans mengatakan, materi sosialisasi yang diangkat sangat penting untuk menciptakan Pemilu yang berkualitas tanpa menimbulkan perpecahan karena ibas isu yang dimainkan para peserta Pemilu 2019 nanti.
“Makanya kami mengharapkan para Parpol dan calon-calon legislatif serta tim sukses yang akan ikut Pemilu 2019 nanti tak memainkan isu SARA serta politik uang,” katanya.
Menurutnya, yang paling ditakutkan adalah isu populisme agama kerap digunakan untuk memenangkan hati masyarakat dengan tujuannya tentu saja demi meraup suara sebanyak-banyaknya pada saat Pemilu.
“Ini yang harus kita waspadai bersama, karena biasanya isu populisme agama dikedepankan bersaman dengan isu-isu bohong, bahkan bisa lebih parah yakni dengan ujaran kebencian kepada kelompok masyarakat tertentu,” katanya.
Selain isu SARA, kata dia, berita bohong atau Hoax juga harus diwaspadai, apalagi bertujuan politik dengan harapan mendapat simpati pemilih.
“Kami berharap, kita semua bisa mensosialisasikan ini ke masyarakat agar Pemilu bisa bersih dari isu SARA, hoax dan politik uang,” katanya.
Hadir juga selama sosialisasi, dua pimpinan Panwas Kota Bitung, Risman Mantuli dan Deby Londok.
(abinenobm)