Manado, BeritaManado.com — Pandemi Covid-19 belum berakhir, kesulitan ekonomi pun masih melilit siapa saja.
Namun situasi pendemi ini telah melatih banyak orang termasuk para isteri harus banting tulang membantu suami.
Seperti para penjual ikan yang ditemui BeritaManado.com, di jalan trans Sulawesi, Kelurahan Malalayang Dua Lingkungan 1, Manado.
Yuni salah seorang penjual, mengungkapkan alasan dia melakukan profesi tersebut.
“Sekarang ini masih masa sulit, kalau hanya berharap suami tidak cukup,” ungkap Yuni yang suaminya berprofesi sebagai buruh bangunan.
Menurut Yuni, perlu kemauan keras untuk menjalankan profesi ini.
“Malam kami harus ke pelelangan ikan di Jati Tumumpa, pulang ke rumah masih harus ‘packing’ ikan dengan es batu,” jelas ibu 3 anak itu.
Kemudian paginya, lanjut Yuni, dia harus mengatur meja dagangan di pinggir jalan.
“Kita jualan sampai malam. Selesai jualan harus menyimpan meja, bersihkan tempat jualan dan lanjut ke pelelangan lagi,” lugasnya.
Menghitung pendapatan dari hasil jualannya, menurut Yuni tidak menetap.
“Dapat Rp50 ribu saja sudah bersyukur,” tuturnya.
Diungkapkan juga oleh penjual lainnya, Femmy, bahwa keuntungan yang didapati hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.
“Yang penting panci di dapur bisa dibuka tiap hari,” ujar Femmy yang bersebelahan meja dengan Yuni.
(BennyManoppo)