Langowan – Novi Sumolang, warga Desa Tounelet mengaku sangat menyesali apa yang dilakukan oknum Kapolsek Langowan Timur berpangkat AKP dan inisial SP. Menurutnya, SP telah melakukan pencurian satu unit sepeda motor, hanphone dan sepasang sandal yang ada di lokasi perkebunan sawah Desa Kaayuran Bawah Kecamatan Langowan Timur, Kamis (7/1/2015) kemarin.
Kepada BeritaManado.com, Jumat (8/1/2016) sore, Novi menutur kronologis peristiwa tersebut, yang mana saat itu sekitar pukul 4.00 WITA kemarin sore, dirinya hendak memberi makan ternak babi di kebun. Mendengar suara teriakan “jangan lari” dari SP, spontan saya langsung menghilang dari lokasi kebun karena khawatir terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa jam kemudian saat hari sudah gelap saya kembali ke kebun. Ternyata saya dapati motor, sepasang sandal jepit dan hanphone sudah tidak berada di meja yang ada di dalam rumah. Tak hanya itu, motor teman Novi juga kabarnya turut diangkut oknum kapolsek tersbeut.
“Saya dituduh bermain judi. Memang diatas meja ada kartu. Tapi yang sangat saya sesalkan kenapa motor, hanphone dan sandal jepit saya dibawa lari polisi. Itupun tidak langsung terjadi saat kapolsek datang ke lokasi pada sore itu, melainkan hanya menyuruh anggotanya beberapa saat kemudian. Saya merasa sangat dirugikan atas sikap polisi tersebut dan saya berani mengatakan bahwa kapolsek tersebut telah melakukan pencurian,” katanya dengan nada emosi.
Novi juga menambahkan bahwa mungkin oknum kapolsek tersebut selayaknya segera diganti saja, karena selama bertugas di Langowan, kondisi keamanan di tengah-tengah masyarakat seperti tidak ada perubahan. Dirinya pun menyatakan akan melaporkan perbuatoknum kapolsek tersebut ke Polda Sulut secepatnya jika semua barang miliknya tidak dikembalikan.
Setelah kejadian tersebut, Novi didatangi anggota Polsek Langowan keesokan harinya (hari ini) dan menyampaikan untuk menghadap pimpinan di kantor dan di rumah kediaman di Desa Noongan. Sementara, oknum kapolsek tidak berhasil dihubungi melalui telepon selular untuk dimintai konfirmasi. hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi terus dilakukan. (frangkiwullur)
Langowan – Novi Sumolang, warga Desa Tounelet mengaku sangat menyesali apa yang dilakukan oknum Kapolsek Langowan Timur berpangkat AKP dan inisial SP. Menurutnya, SP telah melakukan pencurian satu unit sepeda motor, hanphone dan sepasang sandal yang ada di lokasi perkebunan sawah Desa Kaayuran Bawah Kecamatan Langowan Timur, Kamis (7/1/2015) kemarin.
Kepada BeritaManado.com, Jumat (8/1/2016) sore, Novi menutur kronologis peristiwa tersebut, yang mana saat itu sekitar pukul 4.00 WITA kemarin sore, dirinya hendak memberi makan ternak babi di kebun. Mendengar suara teriakan “jangan lari” dari SP, spontan saya langsung menghilang dari lokasi kebun karena khawatir terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa jam kemudian saat hari sudah gelap saya kembali ke kebun. Ternyata saya dapati motor, sepasang sandal jepit dan hanphone sudah tidak berada di meja yang ada di dalam rumah. Tak hanya itu, motor teman Novi juga kabarnya turut diangkut oknum kapolsek tersbeut.
“Saya dituduh bermain judi. Memang diatas meja ada kartu. Tapi yang sangat saya sesalkan kenapa motor, hanphone dan sandal jepit saya dibawa lari polisi. Itupun tidak langsung terjadi saat kapolsek datang ke lokasi pada sore itu, melainkan hanya menyuruh anggotanya beberapa saat kemudian. Saya merasa sangat dirugikan atas sikap polisi tersebut dan saya berani mengatakan bahwa kapolsek tersebut telah melakukan pencurian,” katanya dengan nada emosi.
Novi juga menambahkan bahwa mungkin oknum kapolsek tersebut selayaknya segera diganti saja, karena selama bertugas di Langowan, kondisi keamanan di tengah-tengah masyarakat seperti tidak ada perubahan. Dirinya pun menyatakan akan melaporkan perbuatoknum kapolsek tersebut ke Polda Sulut secepatnya jika semua barang miliknya tidak dikembalikan.
Setelah kejadian tersebut, Novi didatangi anggota Polsek Langowan keesokan harinya (hari ini) dan menyampaikan untuk menghadap pimpinan di kantor dan di rumah kediaman di Desa Noongan. Sementara, oknum kapolsek tidak berhasil dihubungi melalui telepon selular untuk dimintai konfirmasi. hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi terus dilakukan. (frangkiwullur)