Tondano – Jiwa dan semangat nasionalisme kader Partai Demokrat Minahasa benar – benar dipertanyakan. Bagaima tidak, di depan kantor dewan pimpinan cabang terpasang dua buah bendera. Satu bendera partai dan satunya lagi bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang menyedihkan dari pemandangan ini adalah bendera partai kelihatan seperti masih baru dan utuh, sementara bendera negara yang dipasang paling depan justeru ada bagian yang robek.
Tak hanya itu, bagian bendera yang seharusnya berwarna merah darah kini hanya terlihat nyaris berwarna oranye. Dalam bahasa Manado disebut ‘bakeas’. Anehnya, menurut pengamatan BeritaManado.com sejak tiga bulan terakhir, seperti tak ada kepedulian dari pimpinan ataupun kader partai untuk menggantinya. Buktinya, hingga saat ini bendera negara yang terpasang masih sama. Dengan demikian pantas jika nasionalisme para kader dipertanyakan.
“Ini bisa menyebabkan multi tafsir dari berbagai kalangan. Namun yang paling memungkinkan muncul adalah bahwa para kader khususnya mereka yang duduk sebagai wakil rakyat hanya mementingkan kepentingan pribadi dan partai daripada nasib bangsa. Jika hanya urusan bendera saja tidak becus, bagaimana bisa mereka mengaku akan memperjuangkan kepentingan banyak warga yang tersebar di seantero Minahasa,” ungkap Robby warga Tondano.(ang)