MITRA, BeritaManado.com – Dugaan penyelewengan anggaran APBD 2013 di SKPD Inspektorat Minahasa Tenggara (Mitra) kian terbongkar. Menariknya, sejumlah nama yang tak lain adalah para petinggi yang saat ini memegang jabatan penting di Pemkab Mitra ikut terseret.
Pemberitaan sebelumnya, sejumlah petinggi diduga menerima dana sebesar Rp30 juta guna memuluskan proses pendefinitifan jabatan oknum pejabat Inspektorat dimasa itu. Oknum pejabat itu sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Polres Minahasa Selatan (Minsel).
Diungkapkan seorang saksi saat diperiksa pihak Polres Minsel, bahwa yang menerima dana tersebut selain Sekretaris Daerah (Sekda) Mitra Ir Adrianus Tinungki, ada juga mantan Kepala Badan Kepegawaian Diklat Daerah (BKDD) Mitra Phebe Punuindoong SH.
“Uang itu diserahkan oleh mantan pejabat di Inspektorat kepada pak Tinungki kemudian diserahkan kepala ibu Punuindoong,” ungkap saksi saat diwawancarai usai pemeriksaan di Polres Minsel sembari meminta namanya tidak ditulis wartawan.
Sekda Mitra Ir Adrianus Tinungki sendiri ketika dimintakan konfirmasinya akhir pekan lalu mengaku tidak pernah menerima dana tersebut.
“Oknum mantan pejabat di Inspektorat tersebut memang menyerahkan uang kepada saya untuk memohon pendefinitifan jabatannya. Namun saya tak terima melainkan langsung memanggil ibu Punuindoong (Kepela BKDD, red) untuk datang mengambil uang tersebut,” jelas Tinungki.
Dana itu sendiri lanjut Tinungki, setelah dimintanya untuk diambil kembali, sesuai informasi dari Punuindoong telah dikembalikan kepada oknum mantan petinggi Inspektorat tersebut.
Mantan Kepala BKDD Mitra Phebe Punuindoong SH saat dimintai konfirmasi memilih no comment. “Saya belum bisa menjawab karena akan cepat-cepat mengikuti rapat,” singkatnya.
Diketahui, Polres Minsel sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan. Satu diantaranya mantan Inspektur Pembantu (Irban) di Inspektorat Robert Rogahang.
Dari keterangannya, Rogahang mengaku tidak mengetahui terkait penyelewangan anggaran tersebut. “Saya tidak tahu karena penggunaan anggaran waktu itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Bukan hanya saya tapi semua Irban di Inspektorat juga tidak tahu kalo ada pencairan dana. Dan ternyata memang ada pencairan tapi dipakai sendiri oleh oknum tersebut,” tukasnya usai dimintakan keterangan di Polres Minsel akhir pekan lalu. (ruland sandag)