
Jakarta, BeritaManado.com — Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, buka suara soal Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, dirinya kembali mengingatkan bahwa posisi Muhaimin Iskandar dan Prabowo dalam koalisi itu sejajar.
Sebab menurutnya, hal ini sesuai dengan pakta integritas yang disepakati PKB dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), kala membentuk KKIR.
“Ketika PKB berkoalisi dengan Gerindra, posisi PKB dan Gerindra, Pak Prabowo dan Gus Muhaimin itu posisinya sejajar menentukan siapa capres dan siapa cawapres,” kata Jazilul dalam pernyataannya dikutip Liberte Suara, Jumat (7/7/2023).
Bahkan terkait capres dan cawapres dalam KKIR, kata dia, sudah ditentukan.
Kemungkinan bisa Prabowo dan Muhaimin yang maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Adapun ditegaskannya, PKB melalui muktamar, rapat pleno, dan ijtimak ulama telah memberikan mandat kepada Muhaimin untuk maju sebagai capres.
“Gus Muhaimin punya mandat untuk terus maju di dalam pilpres,” ujarnya.
PKB pun hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi tentang Prabowo sebagai capres dari KKIR.
Semuanya jelas tertuang dalam pakta integritas yang disepakati oleh kedua partai tersebut.
“PKB belum ada pernyataan resmi bahwa Pak Prabowo itu calon presiden. Saya tegaskan, Koalisi belum bulat siapa calon presiden dan siapa calon wakil presiden,” terangnya.
Namun jika PKB dan Gerindra pada akhirnya bersepakat memilih Prabowo sebagai capres, maka Muhaimin akan menjadi cawapresnya.
“Gus Muhaimin harus maju dalam pilpres, menerima posisi menjadi cawapres Pak Prabowo. Pak Prabowo ya tentu harus diterima,” tuturnya.
“Intinya pendapat para ulama, para stake holder PKB, kalau Pak Prabowo mau diusung oleh PKB menjadi capres, maka cawapresnya harus Pak Muhaimin, jadi itu clear. Itu sudah ada di pakta integritas,” pungkas Jazilul.
(jenlywenur)