Amurang – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Minahasa Selatan tahun 2015, yang digelar 28-29 Maret 20114 di Golden charity convention hall, menjadi ajang curhat dan berbagi keluhan baik itu dari hukum tua, camat, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahkan sejumlah anggota DPRD Minsel.
Hukum Tua Pakuure Tinanian menyatakan, hingga hampir 5 tahun Musrenbang di gelar, desanya tak kunjung tersentuh pembangunan. Padahal setiap kali Musrenbang mulai tingkat kecamatan sampai kabupaten sudah diusulkan berulang kali apa yang dibutuhkan warga masyarakat.
Anggota Komisi 3 DPRD Minsel dari partai Golkar Jopie Mongkareng menyatakan, bahwa Pemkab Minsel harus berjati-hati menganggarkan proyek di suatu desa. Sebab ada temuan di satu lokasi dianggarkan dua instansi.
“Harusnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ada sinergritas program antar SKPD,” ujar Mongkareng.
Sedangkan angota DPRD lainya, Noldy Mawei mengapresiasi Musrenbang tahun ini. Sebab sebelumnya anggota DPRD jarang di undang di kegiatan musrenbang.
Disampaikan Wakil Ketua DPRD Minsel Jenny J. Tumbuan SE, bahwa apa guna dilaksanakan musrenbang jika tidak ada pembangunanya, seperti terjadi di Desa Pakuure, kecamatan Tenga. Harusnya usulan di musrenbang paling tidak jangan hanya dijadikan seremonial belaka.
Musrenbang Minsel dibuka oleh bupati Minsel Christiany Eugenia Tetty Paruntu, SE dan dihadiri Kepala Bappeda prov Sulut Ir Roy Roring, Kapolres Minsel AKBP Iis Kristian, SIk, Dandim 1302 Minahasa, Kajari dan PN Amurang. (sanlylendongan)
Amurang – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Minahasa Selatan tahun 2015, yang digelar 28-29 Maret 20114 di Golden charity convention hall, menjadi ajang curhat dan berbagi keluhan baik itu dari hukum tua, camat, kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahkan sejumlah anggota DPRD Minsel.
Hukum Tua Pakuure Tinanian menyatakan, hingga hampir 5 tahun Musrenbang di gelar, desanya tak kunjung tersentuh pembangunan. Padahal setiap kali Musrenbang mulai tingkat kecamatan sampai kabupaten sudah diusulkan berulang kali apa yang dibutuhkan warga masyarakat.
Anggota Komisi 3 DPRD Minsel dari partai Golkar Jopie Mongkareng menyatakan, bahwa Pemkab Minsel harus berjati-hati menganggarkan proyek di suatu desa. Sebab ada temuan di satu lokasi dianggarkan dua instansi.
“Harusnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ada sinergritas program antar SKPD,” ujar Mongkareng.
Sedangkan angota DPRD lainya, Noldy Mawei mengapresiasi Musrenbang tahun ini. Sebab sebelumnya anggota DPRD jarang di undang di kegiatan musrenbang.
Disampaikan Wakil Ketua DPRD Minsel Jenny J. Tumbuan SE, bahwa apa guna dilaksanakan musrenbang jika tidak ada pembangunanya, seperti terjadi di Desa Pakuure, kecamatan Tenga. Harusnya usulan di musrenbang paling tidak jangan hanya dijadikan seremonial belaka.
Musrenbang Minsel dibuka oleh bupati Minsel Christiany Eugenia Tetty Paruntu, SE dan dihadiri Kepala Bappeda prov Sulut Ir Roy Roring, Kapolres Minsel AKBP Iis Kristian, SIk, Dandim 1302 Minahasa, Kajari dan PN Amurang. (sanlylendongan)