Tamako – Sudah sepekan ini, curah hujan terbilang tinggi di Kecamatan Tamako dan sekitarnya. Hal ini menjadikan acaman terjadinya banjir bandang dari sungai Peliang Tamako yang melintasi 6 kampung di Kecamatan Tamako, diantarannya Kampung Ulung Peliang, Lelipang, Binala, Balane, Pokol dan Nagha Satu.
Tentu ancaman ini beralasan dimana pada tahun 2002 lalu pernah terjadi banjir badang yang menewaskan puluhan warga Tamako. “Kami merasa Takut kalau terus turun hujan sebab sungai peliang semakin dangkal,” ungkap sejumlah warga Balane dan Binala yang ditemui beritamanado di Pinggir Sungai Peliang, Selasa (19/8/2014).
Sementara itu, pantauan beritamanado, penyebab terjadinya banjir bandang karena kondisi bantaran sungai yang sudah dangkal, dan setiap kali ada banjir jalur aliran air sungai berpindah-pindah dari jalur yang biasanya di lewati, sehingga harus meluap sampai di rumah warga.
“Mengantisipasi meluapnya aliran sungai peliang, harus ada normalisasi bantaran sungai secara rutin, dan juga pembuatan bronjong dan talud sepanjang 6 kilo, kalau tidak dibuat seperti itu, banjir badang akan terluang kembali,” ungkap Camat Tamako, Vik Sahempa SPd dambil berharap Dinas Balai Sungai Provinsi maupun dinas terkait di Kabupaten untuk bisa mengangarkan pembuatan bronjong, talud dan normalisasi secara rutin. (gun)