Amurang – Kabupaten Minsel boleh dibilang merupakan salah satu daerah paling rawan terjadi, Tawuran antar kampung (Tarkam), dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Provinsi Sulut.
Bagaimana tidak, sebagaimana data yang berhasil dihimpun Beritamanado.com, terhitung mulai dari bulan Januari hingga Oktober tahun 2013, sedikitnya tercatat sudah terjadi enam kasus tarkam di kabupaten Minsel.
Berikut data serentetan kasus Tarkam yang terjadi di kabupaten Minsel, mulai dari bulan Januari hingga Oktober 2013.
1. Selasa, 15 Januari 2013, Tawuran antar kampung (Tarkam) pecah, antara Desa Wanga dan Picuan Lama, Kecamatan Motoling Timur. Akibatnya, satu warga dari Desa Wanga yang teridentifikasi bernama Jayus Rumengan (37) tewas, setelah terkena Sabetan parang oleh warga desa Picuan Lama.
2. Minggu, 24 Febuari 2013 sekitar pukul 23.00 Wita, Desa Picuan dan Wanga Kecamatan Motoling Timur kembali bergejolak. Dalam bentrokan tersebut mengakibatkan 4 warga menjadi korban. Dua dari Picuan masing-masing Yohan Merentek (30) dengan luka bacok. Merentek terkena sabetan parang di bagian tangan. Dan Melvy Rumondor (30) terkena parang di bagian kepala,’’ kata sumber yang dapat dipercaya.
Sementara korban berasal dari Desa Wanga diantaranya, Jendri Sereon (30-an) terkena tombak diperut. Dan satunya, Dion Kessek (30-an) terkena senapan angin di kepala. Keempat korban langsung dilarikan ke RS Kalooran Amurang untuk selanjutnya dirawat secara intensif.
3. Kamis, 02 Mei 2013, sekitar Pukul 22:00 wita, Situasi keamanan dan ketenteraman warga di kecamatan Modoinding, kembali terusik. Dua kelompok pemuda asal Desa Palelon dan Wullurmaatus terlibat bentrok di Desa Mobuya Kecamatan Pasi Kabupaten Bolaang Mongondow. Akibatnya Edy Mangirang dan Eris Poluan Dua pemuda asal Desa Wullur Maatus tewas ditombak.
4. Minggu 26 Mei 2013, sekitar pukul 22.00 Wita, Tarkam kembali pecah di wilayah Kecamatan Modoinding. Lelaki lanjut usia bernama Niko Sangkaeng (70), yang diketahui adalah warga Wulur Maatus, meregang nyawa setelah dada kanannya tertembus mata tombak. Tak hanya korban jiwa, konflik itu mengakibatkan puluhan warga terkena peluru senapan angin dan terjangan batu.
5. Minggu 15 September 2013, Tawuran antarkampung (tarkam) terjadi di Kecamatan Maesaa. Kedua kampung yang bertikai yaitu, Desa Tumani Selatan dan Kinaweruan. Sekitar 40 pemuda dari Desa Tumani Selatan masuk Desa Kinaweruan dan merusak enam rumah, dua mobil dan tiga unit motor yang terpakir. Mereka juga menghadang mobil Xenia hitam memecahkan kaca depan, bodi samping kanan dengan senjata tajam.
6. Senin, 14 Oktober 2013, sekitar pukul 24:00 Wita, Tauran antar kampung (Tarkam) kembali terjadi. Kali ini, melibatkan antara warga di Desa Tumani Kecamatan Tompaso Baru dan Kinaweruan Kecamatan Maesaan. Dua warga Desa Tumani yakni Keydi Mamahit (28) luka dibagian dada kiri dan Stenly Langi (35) mengalami luka tusuk di dada kiri, perut, punggung dan bagian belakang.
Dari kasus tarkam yang terjadi, maka dipastikan kabupaten Minsel, merupakan salah satu daerah paling rawan Tarkam di Sulut, dengan wiliyah kecamatan Modoinding, Motoling, Maesaan, dan Tompaso, adalah wilayah yang paling rawan terjadinya Bentrok di kabupaten Minsel.(Vanly Solang)