Manado – Promosi sektor pariwisata Sulawesi Utara khususnya Manado sedang gencar dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mendatangkan turis sebanyak-banyaknya.
Kepada BeritaManado.com, pemilik Miens Souvenir Andrew Ignasius Palit mengatakan, promo-promo yang dilakukan saat ini dampaknya belum begitu terasa, dimana turis lokal maupun asing sebenarnya bukanlah masalah karena keduanya punya selera dan tingkat pembelian yang berbeda.
“Sebenarnya event daerah yang mengundang turis nasional lebih berpengaruh ketimbang turis mancanegara. Turis mancanegara mungkin terbebani dengan batasan bagasi pesawat untuk international flight dan juga kurangnya varian kerajinan tangan lokal asli Manado,” ujar Andrew Palit, Rabu (12/10/2016).
Lanjutnya, sejauh ini perbedaan selera turis lokal dan asing memiliki perbedaan yang cukup terlihat, meski batik masih memiliki pesonanya sendiri.
“Turis nasional biasa suka kaos-kaos dan makanan khas seperti roa dan klappertart. Kalau turis mancanegara biasanya suka kerajinan tangan yang unik seperti topi dari rotan dan kerajinan kayu hitam juga batok kelapa. Beberapa turis mancanegara juga suka batik,” tambahnya. (srisurya)
Baca juga:
Manado – Promosi sektor pariwisata Sulawesi Utara khususnya Manado sedang gencar dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mendatangkan turis sebanyak-banyaknya.
Kepada BeritaManado.com, pemilik Miens Souvenir Andrew Ignasius Palit mengatakan, promo-promo yang dilakukan saat ini dampaknya belum begitu terasa, dimana turis lokal maupun asing sebenarnya bukanlah masalah karena keduanya punya selera dan tingkat pembelian yang berbeda.
“Sebenarnya event daerah yang mengundang turis nasional lebih berpengaruh ketimbang turis mancanegara. Turis mancanegara mungkin terbebani dengan batasan bagasi pesawat untuk international flight dan juga kurangnya varian kerajinan tangan lokal asli Manado,” ujar Andrew Palit, Rabu (12/10/2016).
Lanjutnya, sejauh ini perbedaan selera turis lokal dan asing memiliki perbedaan yang cukup terlihat, meski batik masih memiliki pesonanya sendiri.
“Turis nasional biasa suka kaos-kaos dan makanan khas seperti roa dan klappertart. Kalau turis mancanegara biasanya suka kerajinan tangan yang unik seperti topi dari rotan dan kerajinan kayu hitam juga batok kelapa. Beberapa turis mancanegara juga suka batik,” tambahnya. (srisurya)
Baca juga: