Manado, BeritaManado.com — Manuver PKB yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) kini resmi bergabung dengan partai NasDem dan menjadikan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden Anies Baswedan telah menyita perhatian publik.
Konsultan Politik Denny Januar Ali pun membongkar dukungan terhadap Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan sulit jika menagandalkan dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama.
Denny pun menjelaskan arah pemilih NU yang dapat dibawa oleh Muhaimin Iskandar untuk mendukung Anies Baswedan.
“Ternyata pemilih NU menyebar ke banyak sekali partai, dan bahkan PKB bukalah partai yang paling favorit di kalangan pemilih NU,” ungkap Denny Rabu, (6/9/2023) dalam kanal Youtubenya.
Adapun data yang dibeberkan Denny, bahwa dari pemilih NU yang ke PKB, hanya 11,6% saja dan justru lebih banyak pemilih NU yang mendukung Ganjar Pranowo bakal calon presiden PDI Perjuangan sebanyak 21,9% juga pemilih NU yang mendukung Prabowo Subianto bakal calon presiden Partai Gerindra sebanyak 13,6%.
“PKB di rangking ketiga, dan tidak terlalu jauh GOLKAR di rangking keempat, hanya selisih beberapa poin saja. GOLKAR adalah 11,2 persen,” sambung Denny.
Lanjut Denny, yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa PKB yang lahir dari rahim NU tidak menjadi favorit?
Diketahui dalam suatu momen, seorang legenda di PKB yaitu Abdurrahman Wahid atau Gusdur terlibat dalam suatu konflik dan kekecewaan kepada Muhaimin Iskandar.
“Hingga sekarang, riwayat ini, kemarahan ini, masih terus dihembus-hembuskan bahkan oleh putrinya sendiri Yenny Wahid yang secara terbuka menyatakan oposisinya kepada Muhaimin Iskandar,” beber Denny.
Meski demikian, Denny mengakui adanya sebagian kecil dukungan kalangan NU kepada Muhaimin Iskandar kemudian dibawa untuk mendukung Anies Baswedan.
“Namun jangan lupa, secara signifikan pemilih Demokrat pergi dari Anies Baswedan,” jelas Denny.
(Erdysep Dirangga)