Jakarta, BeritaManado.com – Anggota DPD RI Maya Rumantir mengaku sangat terkejut dengan kabar kematian Paus Fransiskus, Senin (21/4/2025) pagi.
Menurutnya, dunia saat ini kehilangan seorang tokoh yang sangat gigih memperjuangkan perdamaian bangsa-bangsa hingga akhir hidupnya.
“Paus Fransiskus bukan hanya sekedar pemimpin umat Katolik dunia. Dia juga adalah, motor penggerak bagi upaya-upaya untuk memperjuangkan perdamaian dunia. Hal itu sudah dibuktikannya dengan mengunjungi negara-negara di dunia untuk membawa pesan damai,” ungkap Maya Rumantir.
Ditambahkannya, dari kurang lebih satu dekade (sekitar 12 tahun) memimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus sering melakukan lawatan apostolik di banyak negara sambil membawa misi perdamaian.
Salah satunya yaitu kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) tepatnya di Kota Abu Dabi dan melakukan pertemuan dengan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb pada awal tahun 2019 lalu.
Nama dokumen terasebut adalah “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama”.
“Jelas bawha kontribusi Paus Fransiskus terhadap perdamaian dunia khususnya antara Katolik dan Islam sangat besar. Oleh karena itu, selayaknya Paus Fransiskus yang telah terbaring kaku mendapatkan pengormatan yang layak,” ujarnya.
Pada bagian lain, Senator Maya Rumantir juga ternyata telah lama mengembangkan misi perdamaiannya sejak masih usia muda sekigtar lebih dari 30 tahun lalu.
Perdamaian itu saat ini seperti mejadi barang mahal, sehingga siapapun yang ingin memilikinya haru membayar mahal.
Sudah pasti dalam konteks ini, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mewujudkannya, meski harus menghadapi banyak tantangan.
“Selamat jalan ke rumah Bapa Paus Fransiskus. Semoga Tuhan menempatkan Bapa Paus Fransiskus di pangkuannya di surga,” harap Maya Rumantir.
(Frangki Wullur)