Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri secara bergantian dengan sejumlah menteri kabinet Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam seminar internasional bertemakan Impactful Systemic Transformation for Flourishing City, Kamis (25/1/2024).
Seminar itu dihadiri 38 Gubernur dan 116 Bupati/Wali Kota dari seluruh Indonesia serta sejumlah menteri seperti Menkomarves RI, Luhut Panjaitah dan MenPANRB RI, Abdulah Aswar Anas.
Seminar ini bertujuan untuk mendorong transformasi yang berdampak nyata bagi perkembangan kota yang maju dan berkembang.
Wali Kota mengawali materinya dengan berbagi pengalaman dan strategi dalam upaya mencapai kota yang makmur dan sejahtera.
Startegi itu, kata dia, dikemas dalam program Bitung Kota Digital dengan tujuan menyamakan mindset pengelolaan dan pelayanan pemerintahan.
Menurutnya, berhasil tidaknya program pemerintah tergantung puas tidaknya masyarakat.
“Untuk pelayanan yang berbasis administrasi yang terutama ada menyenangkan hati rakyat, juara di hati rakyat,” kata Maurits.
Maurits, menyampaikan pengunaan banyak aplikasi menjadi persoalan apalagi ada ego sektoral di setiap OPD.
“Untuk itu, Pemkot Bitung bakal menyatukan semua aplikasi dalam satu portal guna pelayanan ke masyarakat,” katanya.
Maurits berharap, dengan partisipasi aktif dan kerjasama antar pemangku kepentingan, diharapkan implementasi konsep smart city di Indonesia dapat lebih tanggap terhadap kebutuhan serta aspirasi masyarakat.
Juga, berharap bahwa melalui seminar ini, para peserta dapat saling bertukar pengalaman dan berkolaborasi dalam menciptakan solusi dan inovasi yang efektif dalam mendorong pembangunan kota yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Seminar ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari pemerintah pusat dalam mendukung upaya transformasi sistemik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai wilayah Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Abdullah dalam materinya mengemukakan jika saat ini presiden sudah melarang adanya penambahan aplikasi.
“Peraturan Presiden Nomor: 82 tahun 2023 melarang akan adanya pembuatan aplikasi lagi sebab masyarakat akan terus mendownload aplikasi dan juga pembiayaannya sangat besar,” kata Anas.
Hadir juga mantan Menteri Perdagangan RI, Mari Elka Pangestu dan Plh Kepala Lembaga Administrasi Negara, Muhammad Taufiq.
(abinenobm)