Pintu masuk tertutup rapat, masyarakat kehilangan akses untuk melihat pembangunan gedung dewan
Manado – Pembangunan gedung DPRD Sulut di Kairagi tiram, Kota Manado telah menelan anggaran hampir Rp 50 Milyar.
Namun sayang hingga akhir 2015 dipastikan pembangunan gedung belum akan selesai.
Sangat disesalkan lagi pembangunan gedung yang sejak awal diduga sudah bermasalah ini terkesan sangat tertutup bagi masyarakat untuk mengetahui hasil pengerjaan bahkan untuk sekedar melihat.
Area pembangunan tertutup rapat oleh pagar seng, sangat berbeda dengan pembangunan gedung Kodam di Teling.
Seperti dialami beberapa wartawan yang tak diijinkan masuk untuk mengambil gambar dan melihat progres pembangunan gedung dewan. Bahkan oleh security yang berjaga mewajibkan jurnalis meminta ijin bagian kehumasan.
Anehnya, bagian humas yang dimaksud tidak berada di tempat dan tidak bisa dihubungi melalui handphone oleh security.
Maaf, sesuai aturan disini wartawan yang ingin meliput harus melapor dulu di bagian humas bapak Benny Tenda – Security
“Saat ini beliau lagi tidak berada di tempat. Atau boleh juga minta surat tugas dari pihak sekretariat DPRD di Sario,” tukas security itu kepada wartawan, Kamis (15/10/2015) siang tadi.
Sontak penolakan pihak pelaksana proyek melalui security yang menjaga sangat mengecewakan bahkan menimbulkan tanda tanya besar wartawan dan masyarakat.
Diduga ada ketidakberesan proyek pembangunan gedung vital ini sehingga akses bagi warga untuk melihat sengaja ditutupi.
“Patut diduga ada ketidakberesan disini. Masakkan pembangunan gedung yang memakan uang rakyat puluhan milyar tidak bisa dilihat oleh rakyat. Bandingkan dengan pembangunan gedung Kodam yang sudah selesai. Pembangunannya tak ditutup-tutupi, semua masyarakat bisa melihat,” tegas Mario, wartawan RRI.
Diketahui, Kantor DPRD Sulut yang baru bakal menampung 1.000 orang undangan, untuk pembangunan tahap awal sudah dilakukan sejak tahun 2012 namun bermasalah kontraktornya hingga dihentikan.
Pembangunan tahap pertama dengan anggaran Rp 5 miliar dengan pekerjaan landcape, pematangan, cutting pada tahun 2013.
Kemudian tahap kedua pekerjaan struktur tahun 2014 dengan anggaran Rp 23.533.803.861,26, sedangkan tahap ketiga pekerjaan arsitektur, elektrikal mekanikal tahun 2015 dengan anggaran tersedia dalam APBD sebesar Rp.17 miliar dan tahap keempat adalaah tata lingkungan, halaman parkir tahun anggaran 2016. (jerrypalohoon)
Baca juga:
- Penyelesaian Pembangunan Kantor Deprov Baru, Masih “KJ”
- Pembangunan Gedung DPRD Lambat, Alasan Sarundajang Kontraktor Tidak Bonafit
- Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung Baru DPRD Sulut Terus Didalami
- Komisi I Minta Aparat Hukum Menindaklanjuti Dugaan Penyimpangan Pembangunan Gedung Deprov Baru
- Sekwan Sulut Janji Gedung Deprov Baru Selesai 2016