Manado – Nama DR Sam Ratulangi sontak menjadi perbincangan hangat masyarakat beberapa hari terakhir ini.
Berawal dari kebijakan PT Angkasa Pura I yang menginginkan nama Bandara Sam Ratulangi di-branding dengan Manado International Airport (MIA).
Alih-alih ingin membantu meningkatkan kunjungan wisatawan ternyata penyebutan MIA untuk Bandara Sam Ratulangi justru menjadi perbincangan publik dan “malapetaka” bagi PT Angkasa Pura.
Terkait hal tersebut, pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Tumbelaka mempertanyakan sikap banyak orang yang terkesan membela mati-matian nama DR Sam Ratulangi namun kenyataan bahwa banyak orang tidak mampu mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan DR Sam Ratulangi.
“Ketika begitu banyak orang mengapresiasi seorang bernama Sam Ratulangi. Ketika pihak PT Angkasa Pura ingin Bandara Sam Ratulangi disebut Manado International Airport (MIA) yang menimbulkan banyak kesalah-pahaman, pernahklah kita berpikir sejauh mana kita mengimplementasikan nilai-nilai kejuangan DR Sam Ratulangi?” ujar Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Senin (15/8/2016).
Untuk itu putra Gubernur Sulut pertama F.J Tumbelaka ini mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Utara tak sekedar memperdebatkan nama Sam Ratulangi, namun lebih dari itu mampu mencontohkan sikap dan perilaku hidup para pejuang-pejuang kita yang rela berkorban tanpa pamrih untuk nusa dan bangsa.
“Sekarang ini kita hanya mampu bercerita tentang tokoh-tokoh pahlawan namun korupsi masih terjadi dimana-mana. Falsafah Sitou Timou Tumou Tou dari DR Sam Ratulangi untuk saling menghidupkan berubah menjadi saling menjatuhkan. Semoga momentum HUT Proklamasi kembali mengingatkan kita pada nilai-nilai kejuangan para pahlawan,” jelas Tumbelaka. (jerrypalohoon)