Manado – Pertumbuhan ekonomi kota Manado sedang subur. Salah satu buktinya adalah pembangunan perumahan dan kawasan bisnis yang kian menjamur. Kondisi ini ternyata tidak sepenuhnya diterima masyarakat.
Rivaldi Budiawan mengatakan, apa yang dialami Manado saat ini adalah gejala hilangnya lahan hijau di kota Manado. Pertumbuhan ekonomi memang akan baik, tapi masyarakat akan kekurangan oksigen.
“Bukannya melarang pembangunan kawasan bisnis seperti mall atau hotel bahkan perumahan dan resident yang kini ada dimana-mana dan semakin banyak, tapi kami prihatin. Kami masyarakat memang butuh itu, tapi anak cucu kami juga butuh udara segar, butuh oksigen, bukannya polusi yang semakin parah,” ujar Rivaldi, warga Mapanget, kepada BeritaManado.com, Jumat (4/3/2016).
Rivaldi pun berharap, belum terlambat untuk menjaga kawasan hijau di kota Manado karena akan lebih mudah menjaga kelestarian kawasan hijau sejak sekarang, daripada menghijaukan kawasan tandus akibat polusi.
“Semoga saat ini belum terlambat bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keberadaan kawasan hijau. Kalau kawasan hijaunya masih ada, akan lebih mudah untuk melindungi,” katanya.
Tapi kalau sudah hilang, kata dia, sudah tandus karena bekas berdiri satu bangunan atau pabrik, akan susah menghijaukan tempat itu. Sudah termakan polusi yang begitu.
“Jakarta saja sekarang berusaha menghijaukan daerahnya, masa kita di Manado mau kalah. Kita belum separah kondisi disana tapi bisa jadi lebih parah, kalau tidak ada kepekaan baik itu dari pemerintah, masyarakat dan investornya,” tambahnya. (srisurya)
Manado – Pertumbuhan ekonomi kota Manado sedang subur. Salah satu buktinya adalah pembangunan perumahan dan kawasan bisnis yang kian menjamur. Kondisi ini ternyata tidak sepenuhnya diterima masyarakat.
Rivaldi Budiawan mengatakan, apa yang dialami Manado saat ini adalah gejala hilangnya lahan hijau di kota Manado. Pertumbuhan ekonomi memang akan baik, tapi masyarakat akan kekurangan oksigen.
“Bukannya melarang pembangunan kawasan bisnis seperti mall atau hotel bahkan perumahan dan resident yang kini ada dimana-mana dan semakin banyak, tapi kami prihatin. Kami masyarakat memang butuh itu, tapi anak cucu kami juga butuh udara segar, butuh oksigen, bukannya polusi yang semakin parah,” ujar Rivaldi, warga Mapanget, kepada BeritaManado.com, Jumat (4/3/2016).
Rivaldi pun berharap, belum terlambat untuk menjaga kawasan hijau di kota Manado karena akan lebih mudah menjaga kelestarian kawasan hijau sejak sekarang, daripada menghijaukan kawasan tandus akibat polusi.
“Semoga saat ini belum terlambat bagi pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keberadaan kawasan hijau. Kalau kawasan hijaunya masih ada, akan lebih mudah untuk melindungi,” katanya.
Tapi kalau sudah hilang, kata dia, sudah tandus karena bekas berdiri satu bangunan atau pabrik, akan susah menghijaukan tempat itu. Sudah termakan polusi yang begitu.
“Jakarta saja sekarang berusaha menghijaukan daerahnya, masa kita di Manado mau kalah. Kita belum separah kondisi disana tapi bisa jadi lebih parah, kalau tidak ada kepekaan baik itu dari pemerintah, masyarakat dan investornya,” tambahnya. (srisurya)