Manado – Tragis dialami Jefier Sumilat (21) mahasiswa Kedokteran Unsrat. Pasalnya, Sabtu (14/02/10) sekitar pukul 11.00 Wita saat dia bermaksud rekreasi di pantai Lihaga Likupang Kabupaten Minahasa Utara dia malah tenggelam.
Informasi menyebutkan, korban yang dikenal dengan pembawaannya yang supel dan ramah berlibur bersama dengan teman-teman kuliahnya. Singkatnya saat tiba di pantai tersebut, teman-teman korban mulai mandi seperti lazimnya jika ada di pantai. Endo sendiri yang diketahui tak tahu berenang coba mengikuti jejak rekan-rekannya.
Naas menimpah anak dari keluarga Sumilat- Sepang ini, saat masuk ke pantai langsung disambut ombak hingga dia terseret ke tengah pantai. Salah seorang teman perempuan yang melihat kejadian super cepat itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya mampu berteriak minta tolong. Namun karena cepatnya ombak menggulung membuat korban tak berdaya.
Penduduk setempat yang mendapat informasi itu langsung memberi pertolongan, dan beberapa saat kemudian tubuh Endo berhasil ditemukan dan langsung diangkat ke tepi pantai.
Usaha pertolongan pertama sebenarnya sempat berhasil, dimana korban terlihat masih dapat bernafas, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kandouw. Namun sayang saat perjalan ke Rumah Sakit Nyawa Endo tak tertolong. Usai diotopsi keluarga langsung membawa jenazah Endo ke kampung halamannya di Langowan. (is)
Manado – Tragis dialami Jefier Sumilat (21) mahasiswa Kedokteran Unsrat. Pasalnya, Sabtu (14/02/10) sekitar pukul 11.00 Wita saat dia bermaksud rekreasi di pantai Lihaga Likupang Kabupaten Minahasa Utara dia malah tenggelam.
Informasi menyebutkan, korban yang dikenal dengan pembawaannya yang supel dan ramah berlibur bersama dengan teman-teman kuliahnya. Singkatnya saat tiba di pantai tersebut, teman-teman korban mulai mandi seperti lazimnya jika ada di pantai. Endo sendiri yang diketahui tak tahu berenang coba mengikuti jejak rekan-rekannya.
Naas menimpah anak dari keluarga Sumilat- Sepang ini, saat masuk ke pantai langsung disambut ombak hingga dia terseret ke tengah pantai. Salah seorang teman perempuan yang melihat kejadian super cepat itu tak bisa berbuat banyak, dia hanya mampu berteriak minta tolong. Namun karena cepatnya ombak menggulung membuat korban tak berdaya.
Penduduk setempat yang mendapat informasi itu langsung memberi pertolongan, dan beberapa saat kemudian tubuh Endo berhasil ditemukan dan langsung diangkat ke tepi pantai.
Usaha pertolongan pertama sebenarnya sempat berhasil, dimana korban terlihat masih dapat bernafas, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kandouw. Namun sayang saat perjalan ke Rumah Sakit Nyawa Endo tak tertolong. Usai diotopsi keluarga langsung membawa jenazah Endo ke kampung halamannya di Langowan. (is)