Manado – LKPJ Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang tahun 2014, urusan penanaman modal. Investasi penanaman modal asing (PMA) telah terdaftar 23 proyek dengan nilai investasi sebesar 632.056.131 US Dollar untuk tahun 2014.
Dijelaskan Sarundajang pada rapat paripurna di DPRD Sulut, pekan lalu, investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), telah terdaftar sebanyak 32 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp.823.763.600.000.
Sementara untuk urusan penyelenggaraan koperasi, usaha kecil dan menengah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
“Antara lain, fasilitasi pengembangan UMKM sebanyak 2 unit pasar tradisional, 2 unit penataan PKL, 1 unit bantuan teknologi tepat guna dengan total bantuan Rp.2.700.000.000″, tutur Sarundajang.
Tahun 2014 juga tambah Sarundajang, telah terbentuk satuan tugas pengawasan koperasi sebanyak 1 satuan tugas di tingkat provinsi dan 15 kabupaten/kota.
Terfasilitasinya peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM dengan penciptaan 1000 wirausaha muda sarjana dan 600 wirausaha non sarjana melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan serta bantuan kepada UMKM dan 34 koperasi dengan total bantuan Rp.1.700.000.000.
Disamping itu telah diberikan bantuan sertifikat hak atas tanah sebanyak 200 bidang untuk 200 UMKM, termasuk fasilitasi kredit usaha rakyat (KUR) kepada 111.612 KUMKM dengan total nilai Rp.1.642.677.000. Serta terselenggaranya promosi produk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah sebanyak 7 kegiatan pameran produk unggulan yang melibatkan 50 KUMKM”, tukas Sarundajang. (jerrypalohoon)
Manado – LKPJ Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang tahun 2014, urusan penanaman modal. Investasi penanaman modal asing (PMA) telah terdaftar 23 proyek dengan nilai investasi sebesar 632.056.131 US Dollar untuk tahun 2014.
Dijelaskan Sarundajang pada rapat paripurna di DPRD Sulut, pekan lalu, investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), telah terdaftar sebanyak 32 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp.823.763.600.000.
Sementara untuk urusan penyelenggaraan koperasi, usaha kecil dan menengah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
“Antara lain, fasilitasi pengembangan UMKM sebanyak 2 unit pasar tradisional, 2 unit penataan PKL, 1 unit bantuan teknologi tepat guna dengan total bantuan Rp.2.700.000.000″, tutur Sarundajang.
Tahun 2014 juga tambah Sarundajang, telah terbentuk satuan tugas pengawasan koperasi sebanyak 1 satuan tugas di tingkat provinsi dan 15 kabupaten/kota.
Terfasilitasinya peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM dengan penciptaan 1000 wirausaha muda sarjana dan 600 wirausaha non sarjana melalui pendidikan dan pelatihan kewirausahaan serta bantuan kepada UMKM dan 34 koperasi dengan total bantuan Rp.1.700.000.000.
Disamping itu telah diberikan bantuan sertifikat hak atas tanah sebanyak 200 bidang untuk 200 UMKM, termasuk fasilitasi kredit usaha rakyat (KUR) kepada 111.612 KUMKM dengan total nilai Rp.1.642.677.000. Serta terselenggaranya promosi produk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah sebanyak 7 kegiatan pameran produk unggulan yang melibatkan 50 KUMKM”, tukas Sarundajang. (jerrypalohoon)