Manado – Tiara Vanessa Quiin, menyambut wartawan Beritamanado.com di kediamannya pada Sabtu (27/07) yang lalu. Sudah lama memang wartawan media ini ingin mewawancarai Ratu GWL 2012 ini, namun karena aktifitasnya sebagai konselor HIV/AIDS dan pengurus di LSM GWL (Gema Warna Lentera) baru Sabtu yang lalu rencana tersebut terealisasi.
Tiara pun mulai menceritakan bagaimana perkembangan komunitasnya di kota Manado. Menurutnya, LSM GWL fokus pada advokasi dan perlindungan kaum gay, lesbian dan transgender. Di kota Manado sendiri anggotanya mencapai ribuan orang. Menurutnya, selama ini GWL telah berperan aktif untuk mencegah penularan HIV/AIDS di kota Manado.
“GWL sendiri fokus pada advokasi dan perlindungan gay, lesbian dan trangender. Kami sangat pro aktif untuk melakukan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS, kami bisa memastikan bahwa kami berhasil melindungi komunitas kami dari virus tersebut,” jelas Tiara kepada Beritamanado.com.
Ketika ditanyakan tentang stigma masyarakat terhadap komunitasnya, dirinya menjelaskan bahwa sampai sekarang stigma masyarakat sudah cukup baik untuk komunitasnya terlebih-lebih peran pemerintah dan organisasi keagamaan yang mendampingi mereka sehingga membantu mengikis stigma buruk terhadap komunitasnya.
“Pemerintah pro aktif mendampingi kami hanya saja kami belum bebas untuk menunjukan diri kami yang sebenarnya ketika akan melamar suatu pekerjaan, saya rasa belum ada satu usahapun kecuali salon dan bridal yang mau memperkerjakan seorang transgender,” tuturnya.
Tiara melanjutkan jumlah gay di kota Manado berjumlah 3046 orang dan transgender hanya berjumlah 300 orang. Menurutnya, sedikitnya jumlah transgender memudahkan pihaknya melakukan pengawasan sedangkan untuk gay sedikit sulit karena jumlahnya sudah mencapai ribuan dan tidak memiliki ciri khusus.
“Kalau transgender kan gampang dilihat, tapi kalo gay agak sulit karena tidak ada ciri khusus yang menandakan mereka gay, mereka seperti laki-laki normal lainnya,” kata Tiara melanjutkan.
Bantuan dari organisasi keagamaan menjadi sumbangan penting untuk membuat mereka bebas beraktifitas. Menurut Tiara, sampai sekarang yang aktif mendampingi mereka adalah LKKNU (Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama) dan beberapa Pendeta yang tergabung dalam pelayanan terhadap kaum gay, lesbian dan transgeder.
Harapannya, adalah kaum Transgender bisa bebas beraktifitas sehingga mereka dapat memberikan sumbangan berarti dalam perkembangan kota Manado. Dijelaskan lulusan Strata 1 Fakultas Teknik Unsrat ini, bahwa tidak ada satupun transgender yang ingin melacurkan diri jika pekerjaan terbuka lebar untuk mereka. Sehingga perjuangan mereka untuk dapat hidup setara tetap menjadi perjuangan utama di kota Manado ini. (Jendri Frans Mamahit)