Manado-Misteri, begitu mungkin kata tepat sepadan pada pengelolaan limbah RS Siloam di ruas utama Sam Ratulangi Manado. Banyak masyarakat mempertanyakan hal itu.
Salah satunya pemerhati sosial Drs Anes Supit MSi. Anes mengaku hingga saat ini masih belum habis pikir bagaimana cara manajemen RS Siloam mengelola limbahnya.
“Soalnya di depan ada kantor Korem, samping-samping pusat belanja dan hotel, sedangkan belakang adalah jalan raya, tak tau di mana mereka (Siloam, red) membuang limbahnya,” kata Anes yang sebentar lagi akan mengambil gelar doktoralnya di Universitas Indonesia, pada beritamanado, Rabu (9/1).
Pengelola RS Siloam lanjut Anes, perlu transparan pada masyarakat Manado soal pembuangan atau pengelolaan limbah rumah sakit. Bahkan menyangkut ijin dampak lingkungan, perlu dibeber keabsahannya. Salah-salah ujar dia, masalah limbah akan membahayakan ekosistem sekitar termasuk masyarakat.
“Soalnya jangan lupa di sekitar rumah sakit adalah area publik.” Tandas Anes.
Di sisi lain, Anes mengapresiasi kehadiran rumah sakit tersebut, yang menurutnya amat berperan pada sektor kesehatan warga Manado dan sekitarnya.
“Tapi jangan lupa, harus ada penjelasan rinci soal pengelolaan limbah supaya masyarakat tenang,” kata Anes mengingatkan. (alf)