• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
POLDA Sulut POLDA Sulut POLDA Sulut
Home Berita Utama

Lama Tidak Bicara Soal Politik, Ini Sorotan Susilo Bambang Yudhoyono

by Franky Wullur
Minggu, 19 Februari 2023, 18:59 pm
in Berita Utama, Nasional
  • 7shares
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Yogyakarta, BeritaManado.com — Heboh mengenai wacana akan diubahnya sistem Pemilihan Umum (Pemilu) dari proporsional terbuka menjadi proporsional tertutup yang menuai pro dan kontra beberap waktu lalu akhirnya membuat Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara.

Melalui sebuah tulisan, SBY memberikan pendapat sekaligus pandangan tentang wacana tersebut. Berikut ini tulisannya:

“Sudah lama saya tidak bicara soal politik.

Dari hari ke hari, kini saya lebih menggeluti dunia seni dan olahraga.

BERITA TERKAIT:

Hasto Kristiyanto Balas SBY: 2008 Demokrat Pernah Ubah Sistem Pemilu

Ini Catatan Susilo Bambang Yudhoyono Soal Sistem Proporsional Tertutup

Sungguh pun demikian, sebagai warga negara tentulah saya tidak kehilangan hak asasi saya untuk peduli dan menyampaikan pendapat.

Materi yang ingin saya sampaikan ini, tentu berangkat dari niat dan tujuan yang baik, serta hendak saya sampaikan secara baik pula.

Saya mulai tertarik dengan isu penggantian sistem Pemilu, dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup.

Informasinya, Mahkamah Konstitusi (MK) akan segera memutus mana yang hendak dipilih dan kemudian dijalankan di negeri ini.

Sebelum yang lain, dari sini saya sudah memiliki satu catatan.

Benarkah sebuah sistem Pemilu diubah dan diganti ketika proses pemilu sudah dimulai, sesuai dengan agenda dan “time-line” yang ditetapkan oleh KPU?

Tepatkah di tengah perjalanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik itu, utamanya oleh partai-partai politik peserta pemilu, tiba-tiba sebuah aturan yang sangat fundamental dilakukan perubahan?

Ini tentu dengan asumsi bahwa MK akan memutuskan sistem proporsional tertutup yang mesti dianut dalam pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini.

Apakah saat ini, ketika proses Pemilu telah berlangsung, ada sebuah kegentingan di negara kita, seperti situasi krisis tahun 1998 dulu misalnya, sehingga sistem pemilu mesti diganti di tengah jalan.

Mengubah sebuah sistem tentu amat dimungkinkan.

Namun, di masa “tenang”, bagus jika dilakukan perembugan bersama, ketimbang mengambil jalan pintas melakukan judical review ke MK.

Sangat mungkin sistem Pemilu Indonesia bisa kita sempurnakan, karena saya juga melihat sejumlah elemen yang perlu ditata lebih baik.

Namun, janganlah upaya penyempurnaannya hanya bergerak dari terbuka – tertutup semata.

Dalam tatanan kehidupan bernegara yang baik dan dalam sistem demokrasi yang sehat, ada semacam konvensi baik yang bersifat tertulis maupun tidak.

Apa yang saya maksud?

Jika kita hendak melakukan perubahan yang bersifat fundamental, misalnya konstitusi, bentuk negara serta sistem pemerintahan dan sistem Pemilu, pada hakikatnya rakyat perlu diajak bicara.

Perlu dilibatkan. Ada yang menggunakan sistem referendum yang formal maupun jajak pendapat yang tidak terlalu formal.

Menurut saya, lembaga-lembaga negara, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak boleh begitu saja menggunakan kekuasaan (power) yang dimilikinya dan kemudian melakukan perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan “hajat hidup rakyat secara keseluruhan”.

Menurut pendapat saya, mengubah sistem Pemilu itu bukan keputusan dan bukan pula kebijakan (policy) biasa yang lazim dilakukan dalam proses dan kegiatan manajemen nasional (kebijakan pembangunan misalnya).

Bagaimanapun rakyat perlu diajak bicara.

Kita harus membuka diri dan mau mendengar pandangan pihak lain, utamanya rakyat.

Mengatakan “itu urusan saya dan saya yang punya kuasa”, untuk semua urusan, tentu tidaklah bijak.

Sama halnya dengan hukum politik “yang kuat dan besar mesti menang, yang lemah dan kecil ya harus kalah”, tentu juga bukan pilihan kita.

Hal demikian tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang kita anut bersama.

Consensus building yang sering diwujudkan dalam musyawarah untuk mufakat, berdialog dan berembuk, take and give, itulah nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri republik dahulu.

Saya mempelajari secara mendalam, bagaimana dengan cerdas dan arifnya, founding fathers kita Bung Karno, Bung Hatta, Yamin, Supomo, Ki Bagus dan lain-lain, bersedia untuk berembuk dan saling mendengar untuk merumuskan dasar-dasar negara baru (Republik Indonesia) yang dinilai paling tepat.

Kembali ke pokok bahasan, rakyat memang sangat perlu diberikan penjelasan yang gamblang tentang rencana penggantian sistem pemilu itu.

Apanya yang berbeda antara sistem terbuka dengan sistem tertutup.

Mereka harus tahu bahwa kalau yang digunakan adalah sistem proporsional tertutup, mereka harus memilih parpol yang diinginkan.

Selanjutnya partai politiklah yang hakikatnya menentukan kemudian siapa orang yang akan jadi wakil mereka.

Sementara, jika sistem proporsional terbuka yang dianut, rakyat bisa memilih partainya, bisa memilih orang yang dipercayai bisa menjadi wakilnya, atau keduanya partai dan orangnya.

Rakyat sungguh perlu diberikan penjelasan tentang rencana penggantian sistem Pemilu ini, karena dalam Pemilihan Umum merekalah yang paling berdaulat.

Inilah jiwa dan nafas dari sistem demokrasi.

Dalam artikel sangat singkat ini saya memang tidak hendak menyampaikan pikiran saya tentang mana yang paling tepat antara sistem proporsional tertutup versus sistem proporsional terbuka.

Meskipun saya punya sejumlah pandangan dan pemikiran, namun bukan itu inti tulisan singkat saya ini.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa perkara besar yang tengah ditangani oleh MK ini adalah isu fundamental, hakikatnya salah satu “fundamental consensus” dalam perjalanan kita sebagai bangsa.

Apalagi, putusan MK bersifat final dan mengikat.

Bagaimana jika putusan MK itu keliru?

Tentu bukan sejarah seperti itu yang diinginkan oleh MK, maupun generasi bangsa saat ini.

Mungkin ada yang bicara, “tidak ada yang tidak bisa diubah di negeri ini”.

Konstitusi pun bisa saja diubah Demikian juga sistem Pemilu.

Pendapat demikian tidaklah salah, dan saya pun amat mengerti.

Saya hanya mengingatkan dengan cara menyampaikan pertanyaan seperti ini.

Kalau sebuah konstitusi, undang-undang dan juga sistem Pemilu hendak diubah, mengapa dan bagaimana semua itu diubah?

Bangsa yang maju dalam tatanan kehidupan yang baik, mesti mengedepankan pentingnya “what, why, how”.

Dalam perjalanan ke depan, negeri ini harus memiliki budaya untuk selalu mengedepankan “the power of reason”.

Begitulah karakter bangsa yang maju dan rasional.

Permasalahan bangsa mesti dilihat secara utuh dan seraya tetap berorientasi ke depan, serta untuk memenuhi aspirasi besar rakyatnya.

Bukan pikiran dan tindakan musiman, apalagi jika bertentangan dengan kehendak dan pikiran bersama kita sebagai bangsa.

(***/Frangki Wullur)




Berita Terpopuler

  • Richard Sualang Lantik 5 Pejabat Pemerintah Kota Manado
  • Erwin Kontu Tegaskan Surat Edaran Pemerintah Kota Manado, Hormati Hari Besar Keagamaan
  • Khouni Rawung Muncul di Musyawarah PMI Bitung, Maurits Mantiri: Tidak Boleh Saling Tunjuk
  • Pengganti Antar Waktu anggota DPRD Sulut Ikut dalam Gladi Bersih
  • Fakta Baru Mulai Terungkap di Persidangan Kasus Dugaan Kriminalisasi Pendeta GMIM
  • DPRD Sulut Siapkan Pelantikan Pengganti Antar Waktu Partai GOLKAR dan PDIP
  • Mantan Jenderal Nyeberang ke Arena Politik, Ruben Saerang: Belum Tentu Menang
  • Dianggarkan Rp11,5 Miliar, Balai Jalan Segera Percantik Jembatan Soekarno
  • Timsel Tetapkan 10 Besar Calon Anggota KPU Sulut Periode 2023-2028

Berita Terbaru

  • IOF Bitung Jajal Alam Batuputih dan Berbagi dengan Warga   Sabtu, 25 Maret 2023, 22:24
  • Ini Dia 10 Hal Positif yang Bisa Kamu Lakukan di Pantai Pulisan Likupang Sabtu, 25 Maret 2023, 21:33
  • OJK Terbitkan Aturan Baru, Ini 7 Poin Substansi Penguatan POJK 3/2023 Sabtu, 25 Maret 2023, 20:44
  • Bea Cukai, Institusi yang Dibekukan Soeharto Karena Korupsi dan Pungli Sabtu, 25 Maret 2023, 20:17
  • Meyke Lavarence Resmi Dilantik, Raski Mokodompit Harapkan Kinerja yang Maksimal Sabtu, 25 Maret 2023, 18:21
  • Lapor KKJ, AJI Manado Yakin Kematian Riyo Noor Bukan Kasus Lakalantas Biasa Sabtu, 25 Maret 2023, 18:07
  • Rektor Berty Sompie Hadiri APEC EWG dan Sepakati MoU dengan Universitas Asing Sabtu, 25 Maret 2023, 18:07
  • Jurani Rurubua Soroti Profesionalisme Tim Seleksi KPU Sabtu, 25 Maret 2023, 17:40
  • Maurits Mantiri Ajak Keroyokan Atasi Penyakit Masyarakat di Bitung Sabtu, 25 Maret 2023, 15:35
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 7shares
Tags: sbysistem PemiluSusilo Bambang Yudhoyonoyogyakarta

Kategori

Ads

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2023 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.