Manado — Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong SH bersama Ketua Persit KCK Koorcab Rem 131 PD XIII/Merdeka Ivonne Meyer Putong, meninjau langsung Pulau Mantehage, Sabtu (27/06/20).
Kasiops Kolonel Inf Akatoto, calon pengganti Dandim 1309/Manado Letkol Inf YR Raja Sulung Purba dan Kepala BKSDA Taman Nasional Bunaken Dr Farianna Prabandari SHut MSi turut mendampingi kunjungan kerja tersebut.
Pulau Mantehage diketahui merupakan salah satu pulau terluar di Sulawesi Utara yang memiliki 4 desa yaitu, Desa Tangkasi, Desa Buhias, Desa Tinongko dan Desa Bango.
“Keindahan Hutan Bakau Mantehage patut menjadi kebanggaan Sulawesi Utara,” ucap Brigjen TNI Prince Putong.
Peninjauan Pulau Mantehage dimulai dari Desa Tangkasi dengan menyusuri hutan bakau Mantehage hingga Desa Buhias.
Kemudian di Desa Tinongko, Danrem dan rombongan meninjau Pusat Informasi Pengunjung dan Kantor Resort Mantehage di Bango.
Danrem menekankan kepada para Babinsa Pulau Mantehage, agar melaksanakan tugas sebagai aparat keamanan dengan baik dan selalu berkoordinasi dengan aparat terkait.
“Selalu siap membantu masyarakat untuk mengamankan pulau terluar Indonesia, diharapkan pula Babinsa bertanggung jawab terhadap wilayahnya sehingga terkontrol, jika ada kendala atau kesulitan dapat menyampaikan atau melaporkan kepada Komando Atas sehingga dapat solusi yang terbaik,” kata Danrem.
Danrem 131/Santiago pun menghimbau masyarakat di Pulau Mantehage untuk tetap menjaga kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini.
“Walaupun berada di pulau terluar tetap laksanakan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19, dengan tetap pakai masker dan selalu jaga kebersihan tubuh,” ucap Danrem.
Mengakhiri kunjungan di Pulau Mantehage, Brigjen TNI Prince Meyer Putong menyerahkan sembako kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 di Pulau Mantehage, selanjutnya, Danrem dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Pulau Bunaken.
Di sana, Danrem dan rombongan kembali melepaskan bayi penyu (Tukik) di Taman Nasional laut Bunaken.
“Hal ini dilakukan untuk melestarikan dan mempertahankan keberlangsungan hidup penyu laut di Indonesia,” pungkas Danrem.
(***/srisurya)