Siau-Persaingan politik tidak sehat menjelang Pemilukada Kabupaten Kepulauan Sitaro mulai membawa korban. Bahkan Wakil Bupati Piet Hein Kuera, mengaku pernah difitnah dalam persoalan mutasi sejumlah PNS ke Biaro.
“Ada beberapa PNS, guru yang dimutasi ke Kecamatan Biaro dan saya yang dituduh menjadi dalangnya, katanya saya yang suruh supaya mereka dipindahkan, saya tegaskan di sini itu sama sekali tidak benar, saya tidak pernah menyuruh untuk dimutasi,” sebut Kaka Piet, yang juga dicalonkan kembali oleh Partai Golkar berpasangan dengan Drs Winsulangi Salindeho, sebagai wakil bupati, Senin (22/4).
Kuera yakin ini permainan elit politik pesaingnya yang ingin menurunkan kredibilitas dirinya di hadapan masyarakat. Dia menghimbau persaingan politik jangan sampai terbawa dalam sistem pemerintahan. Masalah mutasi harus dilakukan dengan semangat objektivitas. Jangan karena tidak disukai kemudian dipindahkan ke daerah lain.
“Lagi pula dengan cara begitu sulit melakukan pembangunan di Biaro, karena pulau itu dijadikan seperti Nusa Kambangan, birokrat yang bertugas di sana tidak bekerja dengan sepenuh hati gara-gara jadi korban,” ujarnya.
Karena itu secara tegas Kuera meminta PNS yang dimutasi, juga menjadi korban dalam persaingan politik, untuk kembali ke tempat bertugas sebelumnya.
“Karena diisukan saya yang suruh mutasi, karena itu saya minta yang sudah dipindahkan mari kembali ke tempatnya semula dan bekerjalah dengan gembira dan penuh rasa tanggung jawab, jangan takut saya di depan mereka,” kata Kuera.
Politisi Salmon Jakobus juga heran ada tuduhan miring seperti itu kepada Kaka Piet, orang yang dikenalnya elegan dalam pemerintahan Kabupaten Sitaro.
“Ini murni fitnah, seorang Piet Kuera yang saya kenal sejak lama tidak mungkin berbuat seperti itu dan saya tahu siapa dalang penyebar isu kebohongan ini untuk membuat elektibiliti Kaka Piet turun menjelang Pemilukada Sitaro,” tandasnya. (alf)