Amurang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Selatan (Minsel) digelontorkan dana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Minsel tahun 2015 sebesar Rp 19, 5 milyar.
Banyak kalangan menilai , anggaran, sebesar itu dinilai sangat banyak. Maka dari itu diharapkan pihak KPU Minsel mempergunakan dengan benar sesuai peruntukan dan ketentuan, aturan yang berlaku.
Hezky Liando menegaskan, bayangkan saja dana Pilkada Minsel tahun 2015 senilai Rp 19,5 milyar. Sedangkan Kota Manado saja tidak jauh berbeda yakni Rp 20 milyar dan Kota Tomohon 10 milyar rupiah.
“Pilkada tahun 2010 lalu saja, hanya membutuhkan anggaran sekitar 9 milyar lebih. Jadi mengalami kenaikan signifikan atau 100 persen lebih. Jadi sudah seharusnya penyelenggaraan Pilkada bebobot dan pemilih tidak jauh dari DPT. Mirisnya kalau banyak yang golput, maka akan dinilai gagal,” jelas Liando.
Sementara itu, banyak kalangan termasuk PNS menyayangkan akibat dana Pilkada Minsel naik signifikan, berimbas pada pemotongan TKD. Mirisnya lagi, sejumlah SKPD dipangkas anggaranya termasuk sejumlah proyek yang harus tertunda akibat anggaran Pilkada Minsel naik signifikan. (sanlylendongan)
Amurang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa Selatan (Minsel) digelontorkan dana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Minsel tahun 2015 sebesar Rp 19, 5 milyar.
Banyak kalangan menilai , anggaran, sebesar itu dinilai sangat banyak. Maka dari itu diharapkan pihak KPU Minsel mempergunakan dengan benar sesuai peruntukan dan ketentuan, aturan yang berlaku.
Hezky Liando menegaskan, bayangkan saja dana Pilkada Minsel tahun 2015 senilai Rp 19,5 milyar. Sedangkan Kota Manado saja tidak jauh berbeda yakni Rp 20 milyar dan Kota Tomohon 10 milyar rupiah.
“Pilkada tahun 2010 lalu saja, hanya membutuhkan anggaran sekitar 9 milyar lebih. Jadi mengalami kenaikan signifikan atau 100 persen lebih. Jadi sudah seharusnya penyelenggaraan Pilkada bebobot dan pemilih tidak jauh dari DPT. Mirisnya kalau banyak yang golput, maka akan dinilai gagal,” jelas Liando.
Sementara itu, banyak kalangan termasuk PNS menyayangkan akibat dana Pilkada Minsel naik signifikan, berimbas pada pemotongan TKD. Mirisnya lagi, sejumlah SKPD dipangkas anggaranya termasuk sejumlah proyek yang harus tertunda akibat anggaran Pilkada Minsel naik signifikan. (sanlylendongan)