Airmadidi-Lagi-lagi akibat minuman keras (Miras) kasus pembunuhan terjadi di Minahasa Utara (Minut), tepatnya di lokasi pertambangan Desa Tatelu Kecamatan Dimembe, Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 23.00 wita.
Mirisnya, Masri Pasambuna (40) warga Pangian Barat Jaga III Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolmong harus menjadi korban akibat salah sasaran oleh pelaku yang mabuk.
Korban Masri tewas di tempat usai ditikam dengan pisau badik yang mengenai dada kanan dan pinggang kiri korban oleh terduga pelaku berinisial I warga Desa Tompaso Baru I, Kecamatan Tompaso Baru Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Informasi yang dihimpun, baik korban maupun terduga pelaku, sama-sama bekerja sebagai buruh tambang di Desa Tatelu.
Pembunuhan tersebut terjadi saat korban sedang tidur di daseng milik lelaki Allan Kalalo, kemudian datang kedua lelaki yang tidak dikenal langsung membangunkan korban yang sedang tidur, kemudian menanyakan lelaki bernama Ullu, dan langsung menikam korban dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau badik.
“Menurut saksi Ifan (43) dan Raman (40), keduanya adalah penambang asal Desa Uuan, Kecamatan Dumoga Bolmong, saat itu korban itu sedang tidur lalu ditikam pelaku. Awalnya pelaku menjadi ornag yang bernama Ullu. Sementara sampai saat ini lelaki Ullu belum diketahui keberadaannya, saat kejadian Ullu langsung melarikan diri,” kata Kapolsek Dimembe AKP Saguh Rianto melalui Reskrim Bripka Jerry Tumundo, Kamis (6/7/2017).
Sementara Hukum Tua Desa Tatelu, Jhon Lausan yang tiba Tempat Kejadian Perkara (TKP) beberapa saat setelah kejadian menceritakan kronologis pembunuhan tersebut, yang berawal dari terduga pelaku yang sedang menggelar pesta miras bersama lelaki bernama Ullu.
“Menurut informasi yang kami dengar saat di TKP, kejadian bermula pada saat pelaku dan Ullu sedang melakukan pesta miras sampai larut malam. Setelah bubar diduga karena tersinggung ditambah pelaku yang sudah terpengaruh miras, pelaku memberikan tamparan kepada Ullu. Karena tak mau membesarkan masalah, Ullu yang terkena tamparan langsung kembali ke dasing yang tempatnya bertepatan dekat dengan korban Masri,” ucap Hukumtua Desa Tatelu yang didampingi Ketua Solidaritas Penambang di Tanah Tonsea Minut (Sobat) Hendri Walukow SE.
Kapolres Minut AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH membenarkan kejadian pembunuhan tersebut dan pihaknya sedang mendalami kasus.
“Kami sedang mendalami lebih dalam lagi kronologis kejadian pembunuhan tersebut dengan mengumpulkan beberapa saksi yang ada. Untuk terduga tersangka identitasnya sudah dikantongi, dan sekarang dalam pencarian anggota Kepolisian,” ujar Pattiwael.(findamuhtar)