Manado-Hebohnya komunitas Yahudi yang ada di kelurahan Teling Atas lingkungan II mendapat tanggapan dari Mrs. Maureen Elias.
Kepada Beritamanado.com dirinya menjelaskan panjang lebar tentang keberadaan keluarga Yahudi baik yang beragama Yahudi maupun yang beragama selain Yahudi seperti Kristen dan Islam.
Mrs. Maureen Elias merupakan salah satu pimpinan dari Komunitas Yahudi di Indonesia. Sebagai seorang Yahudi dirinya mengakui bahwa mereka tidak menonjolkan diri dengan mengadakan kegiatan terbuka baik kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial.
“Keluarga Yahudi baik yang beragama Yahudi maupun Kristen dan Islam saling mengenal karena jumlah kami tidaklah banyak. Kami tidak menonjolkan diri karena keadaan di Indonesia yang tidak memungkinkan. Bahkan ada keluarga Yahudi yang takut jika saya berkunjung,” tuturnya melalui sambungan telepon dengan Beritamanado.com
Ketika di mintai tanggapan mengenai kelompok Kehillah Yudaisme pimpinan Yobbi Ensel, dirinya menyatakan tidak mengenal nama tersebut dan tidak ada nama keluarga Yobbi Ensel di daftar keluarga-keluarga Yahudi yang ada di Indonesia dan di Manado.
“Kami tidak mengenal nama keluarga itu, jika kami tahu tentu kami akan mengatakan kami kenal, di Manado keluarga Yahudi tidak banyak jadi tidak mungkin jika ada yang tidak kami kenal,” jelasnya melanjutkan.
Salah satu keluarga Yahudi yang ada di kota Manado adalah keluarga Bollegraf. Keluarga ini telah cukup di kenal di Manado khususnya di kawasan jalan Garuda. Almarhum Jhon Bollegraf merupakan salah satu kepala keluarga Yahudi yang telah membaur dan di kenal baik oleh masyarakat di luar Yahudi maupun oleh komunitas Yahudi itu sendiri.
Salah satu anaknya, Oral Bollegraf yang di temui oleh Beritamanado.com memberikan penjelasan yang sama terkait komunitas Yahudi yang ada di kota Manado. Menurutnya semua keturunan Yahudi yang ada di kota Manado memegang daftar silsilah resmi dan mendapat pengakuan jadi tidak mungkin jika tidak saling mengenal.
“Kami semua yang ada di Manado saling mengenal dan yang paling penting kami semua mempunyai daftar silsilah yang jelas sehingga kami bisa mempertanggungjawabkan darah Yahudi kami,” tuturnya ketika bertemu dengan Beritamanado.com
Tanggapannya terhadap komunitas Yobbi Ensel sama dengan apa yang di katakan oleh Mrs. Maureen Elias dan Rabbi Yaakov Baruch. Yakni tidak mengenal nama keluarga itu, namun dirinya mengakui mengenal Yobbi Ensel. Dalam ingatannya Yobbi Ensel hanya seorang yang ingin tahu dan belajar tentang agama Yahudi dan dia adalah seorang pendeta kristen.
“Saya tahu dia, dia itu belajar kepada kami tentang Yahudi katanya ingin belajar dan kami mengajari dia namun ada beberapa perbedaan pendapat yang kemudian membuat dia keluar dari komunitas kami. Jujur saja dia itu seorang yang ulet sehingga dia bisa menguasai bahasa Ibrani,” terangnya.
Mrs Maureen Elias menjelaskan, hanya ada satu komunitas Yahudi yang diakui baik oleh pemerintah Israel maupun Amerika dan legitimasi itu di buktikan lewat kegiatan-kegiatan yang di lakukan bersama baik di Manado maupun di Jakarta.
“Komunitas Yahudi yang resmi itu adalah komunitas keagamaan dan bukan politik, kami tidak pernah mengajak orang untuk bergabung dengan kami dan kegiatan-kegiatan keagamaan kami hanya terbatas di tempat-tempat yang tidak melanggar aturan seperti kedutaan besar Amerika dan di Sinagog yang ada di Tondano,” tuturnya
Ditambahkan olehnya bahwa jika ada orang yang ingin mendirikan Sinagog baru maka itu artinya dia tidak mengetahui tentang arti Agama Yahudi yang sebenarnya dan di kuatirkan akan menimbulkan permasalahan baru karena Yahudi sebagai agama tidak diakui di Indonesia. (jfm)
Baca juga:
- Komunitas Yahudi Sulut Sayangkan Seragam Mirip Nazi
- Rabbi Yaakov Baruch Jelaskan Komunitas Yahudi Yang Ada di Manado
- Komunitas Yahudi Manado Bakal Rayakan HUT Kemerdekaan Israel