BOLTIM, BeritaManado.com – Tidak sedikit orang yang gagal membangun usaha, kemudian kembali bangkit menjadi sukses. Kisah Buslianto Boroma salah satunya.
Meski pernah gagal dan alami kerugian senilai 10 juta saat mengelola penyulingan minyah cengkih, pria berumur (41) warga Togid ini bisa bangkit.
Dari kesuksesan itu kini ia bisa membeli mobil dan kebun dari hasil penyulingan minyak cengkih.
Buslianto memulai usaha penyulingan minyak cengkih sejak September 2018. Dia bercerita, dengan modal pas-pasaan yang dia kelola waktu itu, habis dipakai untuk biayai pengeloan penyulingan pertama.
Awalnya Usaha ini terbilang baru dan coba-coba, jadi masih belum tahu cara pengelolaan dengan benar dan efektif.
“Saya belum tahu, kalau minyak cengkih ini, tidak bisa diolah musim hujan, sehingga itu alami kerugian” kata Buslianto, Kamis (26/9/2019).
Kata dia, pernah suling selama dua minggu di musim hujan, per harinya 500 kilogram daun cengkih, hasil minyak hanya jadi tiga kilogram.
“Saya pikir itu rugi, jadi putuskan untuk berhenti sementara,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Boroma akhirnya belajar dari kegagalan. Ia mulai bangkit pelan-pelan dan memperbaiki usahanya. Apa lagi saat ini musim kemarau cocok untuk kembangkan penyulingan minyak cengkih.
Lanjut dia, sekarang hasil keuntungannya bisa membeli beberapa aset, kini per bulan keuntungannya bersih Rp10 juta.
“Per hari sekarang produksi 500 kilogram daun cengkih hasil minyaknya delapan kilogram, 1 kilogram dijual Rp105 ribu, hasil kotor per bulan Rp25 juta,” bebernya.
Ia menambahkan, usahanya akan terus dilanjutkan sekarang, karena sudah mengurus izin lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boltim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sjukri Tawil mengatakan, Buslianto sudah datang mengurus ke kantor untuk izin SPPL.
“Iya, kami masih proses pengurusan. Sudah datang ambil titik koordinat waktu lalu,” terang Sjukri Tawil. (wan)