Kumelembuai – Seiring pemekaran gereja di tubuh Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), menambah sederet jemaat baru, yakni GMIM Yudea Malola Satu Wilayah Kumelembuai, hasil pemekaran Jemaat Imanuel Malola.
Ibadah penthabisan dipimpin langsung Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt. HWB Sumakul STh, Minggu (23/8/2016). Dan dihadiri langung Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Hari Sarundajang (SHS).
Acara diawali dengan laporan Ketua Panitia Pembangunan J. Liando bahwa gedung gereja ini dibangun selama dua tahun lebih.
“Anggaran sekitar Rp 2 Milyar yang berasal dari swadaya jemaat, sumbangan masyarakat dan pemerintah,” jelas Liando, sembari menambahkan bahwa Jemaat GMIM Yudea merupakan hasil pemekaran dari Jemaat GMIM Imanuel Malola.
Ketua BPMS GMIM Pdt. HWB Sumakul dalam khotbanya yang terambil dalam pembacaan Alkitab 2 Tawarik 15 ; 1-9, mengingatkan jemaat untuk terus mencari Tuhan meskipun diperhadapkan dengan berbagai masalah.
“Berjalanlah selalu dalam kebenaran dengan terus mengandalkan Tuhan. Untuk itu hendaknya gereja menjadi alat kebenaran dan berkat bagi banyak orang,” khotbahnya.
Sementara itu, DR. SH Sarundajang yang tidak lama lagi melepaskan jabatanya sebagai Gubernur Sulut mengapresiasi peran jemaat dalam membangun Gereja.
“Gereja adalah pilihan Tuhan, kiranya jemaat juga bersih dan tulus hatinya, dalam pelayanan dan terus memancarkan Kasih sebagaimana ajaran Tuhan Yesus Kristus,” katanya.
Gubernur dua periode ini juga, mengapresiasi kontribusi putra-putri terbaik Malola, dalam memajukan dunia Pendidikan dan perannya dalam Pemerintahan dan politik di Sulawesi Utara.
Dimana beberapa tokoh Pendidikan dengan gelar doktor seperti Dr Ferry Liando (dosen di Unsrat), Dr Meiske Liando SPd Mpd, Dr Nita Liando SPd MPd, Dr Joppy Liando SPd MPd (Dosen Unima) lahir dari Desa Malola.
“Belum lagi putra-putri terbaik lainnya yang kiprahnya berhasil dibidang politik dan pemerintahan. Kiranya dengan keberhasilan putra-putri terbaik Malola, juga akan menginspirasi generasi muda di Sulut dan generasi muda Malola saat ini, agar berhasil dan membanggakan masayarakat, termasuk gereja di masa yang akan datang,” sebutnya.
Acara tersebut dihadiri, Ketua TP PKK Sulut Ny Detje Sarundajang Tambuwun, Jajaran Pejabat Pemprov Sulut, Akademisi Dr .Ferry Liando, bakal calon Wakil Bupati Minsel Frangky Wongkar, Wakil Ketua DPRD Minsel Rommy Pondaag, tokoh Agama, para tamu, tokoh masyarakat serta jemaat dan masayarakat Malola raya. (sanlylendongan)
Kumelembuai – Seiring pemekaran gereja di tubuh Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), menambah sederet jemaat baru, yakni GMIM Yudea Malola Satu Wilayah Kumelembuai, hasil pemekaran Jemaat Imanuel Malola.
Ibadah penthabisan dipimpin langsung Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt. HWB Sumakul STh, Minggu (23/8/2016). Dan dihadiri langung Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Hari Sarundajang (SHS).
Acara diawali dengan laporan Ketua Panitia Pembangunan J. Liando bahwa gedung gereja ini dibangun selama dua tahun lebih.
“Anggaran sekitar Rp 2 Milyar yang berasal dari swadaya jemaat, sumbangan masyarakat dan pemerintah,” jelas Liando, sembari menambahkan bahwa Jemaat GMIM Yudea merupakan hasil pemekaran dari Jemaat GMIM Imanuel Malola.
Ketua BPMS GMIM Pdt. HWB Sumakul dalam khotbanya yang terambil dalam pembacaan Alkitab 2 Tawarik 15 ; 1-9, mengingatkan jemaat untuk terus mencari Tuhan meskipun diperhadapkan dengan berbagai masalah.
“Berjalanlah selalu dalam kebenaran dengan terus mengandalkan Tuhan. Untuk itu hendaknya gereja menjadi alat kebenaran dan berkat bagi banyak orang,” khotbahnya.
Sementara itu, DR. SH Sarundajang yang tidak lama lagi melepaskan jabatanya sebagai Gubernur Sulut mengapresiasi peran jemaat dalam membangun Gereja.
“Gereja adalah pilihan Tuhan, kiranya jemaat juga bersih dan tulus hatinya, dalam pelayanan dan terus memancarkan Kasih sebagaimana ajaran Tuhan Yesus Kristus,” katanya.
Gubernur dua periode ini juga, mengapresiasi kontribusi putra-putri terbaik Malola, dalam memajukan dunia Pendidikan dan perannya dalam Pemerintahan dan politik di Sulawesi Utara.
Dimana beberapa tokoh Pendidikan dengan gelar doktor seperti Dr Ferry Liando (dosen di Unsrat), Dr Meiske Liando SPd Mpd, Dr Nita Liando SPd MPd, Dr Joppy Liando SPd MPd (Dosen Unima) lahir dari Desa Malola.
“Belum lagi putra-putri terbaik lainnya yang kiprahnya berhasil dibidang politik dan pemerintahan. Kiranya dengan keberhasilan putra-putri terbaik Malola, juga akan menginspirasi generasi muda di Sulut dan generasi muda Malola saat ini, agar berhasil dan membanggakan masayarakat, termasuk gereja di masa yang akan datang,” sebutnya.
Acara tersebut dihadiri, Ketua TP PKK Sulut Ny Detje Sarundajang Tambuwun, Jajaran Pejabat Pemprov Sulut, Akademisi Dr .Ferry Liando, bakal calon Wakil Bupati Minsel Frangky Wongkar, Wakil Ketua DPRD Minsel Rommy Pondaag, tokoh Agama, para tamu, tokoh masyarakat serta jemaat dan masayarakat Malola raya. (sanlylendongan)