Mengikuti ujian pra UKW
Tutuyan – Ada yang beda pada pra ujian kompetensi wartawan biro Bolaang Mongondow Timur yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia Boltim di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Boltim.
Sejumlah wartawan di Boltim ini, terlihat tegang dalam mengikuti setiap materi pra ujian. Ada juga yang datang terlambat saat proses UKW sudah dimulai.
Hendra Kiu, wartawan Detik Sulawesi datang disaat pra UKW sudah berlangsung, ia pun bergegas membuka ransel lalu mengambil laptop dan memulai mengetik berita yang ditugaskan Ketua PWI Boltim, Faruk Langaru.
Materi pertama, Faruk langaru mencoba memberikan informasi terkait contoh berita kecelakaan lalu lintas yang terjadi di desa Tutuyan.
Berita straight ini diberi waktu selama 10 menit untuk menyelesaikannya. Ada 12 wartawan biro Boltim yang mengikuti pra ujian tersebut, mereka terlihat begitu tegang.
Selain tegang, suasana diruangan pun semakin panas karena udara diruangan tersebut sangat sesak, Keringat pun tak terhindarkan. Entah keringat karena kepanasan atau gugup dalam membuat berita.
Selain terlambat ada saja yang dialami para wartawan yang mengikuti ujian pra UKW ini. Ada yang sedang mengetik berita kemudian laptopnya tiba-tiba mati. Hal ini dialami Yaman Igirisa wartawan Kabarpost. Ternyata Ia lupa mencharger laptopnya saat mengerik berita straight.
Selain yaman, ada Rifki Palengkahu, wartawan TopikBMR yang mengalami mati laptop. Ia lupa memasang kabel charger di laptopnya, alhasil data yang diketik nyaris saja hilang, syukur masih tersimpan.
Hal ini pun mendapat teguran keras oleh sekretaris PWI Boltim, Iskandar Zulkarnain. Ia katakan sebisa mungkin untuk hal teknis tersebut tidak lagi terjadi dalam ujian UKW nanti.
“Ini menjadi pelajaran kita semua, hindari hal teknis yang merugikan diri sendiri,” ujar Zulkarnain, Senin (28/10/2019).
Suasana tegang pun pecah saat salah satu wartawan membawakan kopi kepada peserta UKW. Para wartawan pun ikut menyeruput kopi yang telah tersadu sambil mengetik berita yang ditugaskan.
Ketua PWI Boltim, Faruk Langaru juga mengarahkan banyak hal tentang UKW kepada 12 wartawan mengenai kode etik jurnalistik.
Menurut Faruk, hal itu sangat penting karena kode etik jurnalistik merupakan pedoman seorang wartawan dalam menjalankan tugas sebagai kulit tinta.
Ia berharap wartawan yang akan mengikuti UKW di Manado sudah harus membaca kode etik jurnalistik.
Saat pra ujian berlangsung, Kepala Dinas Kominfo Boltim, Hamdi Egam turut menyaksikan para kulit tinta ini. Ia menyemangati mereka agar tetap tenang dan jangan terburu-buru dalam mengikuti ujian nanti diKota Manado.
Kegiatan ini merupakan upaya PWI Boltim kepada para peserta UKW agar membiasakan diri dalam membuat berita menggunakan laptop.
Selain berita straight, berita feature juga ditugaskan Ketua PWI dan Sekretaris PWI Boltim kepada 12 peserta UKW yang nantinya akan mengambil sertifikasi wartawan muda ini.
Pada tugas ini, ada juga yang baru pertama kali membuat berita feature. Chindy limo wartawan Mongondow[dot]co merasa tertantang dengan adanya pengalaman ini, menurut dia pra ujian ini sangat terbantukan.
Ia pun berharap akan lulus pada ujian kompetensi wartawan di kota Manado nanti.
Setelah selesai membuat berita feature, peserta pra ujian kompetensi UKW diperintahkan untuk melakukan wawancara cegat kepada kepala Diskominfo, Hamdi Egam.
Hamdi pun menjawab setiap pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan wartawan Boltim.
Selain wartawan muda yang akan mengikuti UKW di Manado, para wartawan madya juga akan turut ambil bagian dalam uji kompetensi menuju wartawan madya.
Penulis : Riswan Hulalata