Manado – Di tengah semakin dekatnya Pilpres berbagai upaya dilakukan relawan untuk menggalang dukungan publik.
Begitu pula yang dilakukan 20- an pimpinan relawan Jokowi-Amin di Sulut menggelar konsolidasi akbar di sekretariat DPD Sedular Jokowi Sulut di Jalan Ahmad Yani, Sario, ruko Granada, Rabu (30/1/2019) lalu.
Kemarin Pimpinan Relawan Jokowi – Amin se- Sulawesi Utara yang berjumlah 20an Relawan se Sulut menggelar Konsolidasi Akbar yang bertempat di Sekertariat SEDULUR Jokowi Sulut
Dijelaskan Ketua Sedular Jokowi Sulut, Jopie Komaling, pertemuan berawal satu visi relawan di Sulawesi Utara untuk bekerja memenangkan Jokowi lanjutkan Presiden 2019-2024.
“Konsolidasi dalam rangka bekerja maksimal mengejar target 80 persen Jokowi-Amin. Kemenangan yang ditargetkan Ketua DPD PDIP Sulut Olly Dondokambey,” jelas Komaling via WA kepada BeritaManado.com, Sabtu (2/2/2019).
Donald Jakob, Sekertaris Seknas Jokowi, menambahkan peran relawan untuk memenangkan Jokowi-Amin sangatlah penting yang sudah dibuktikan dengan kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu hasil kerja sama relawan dan partai-partai koalisi pengusung.
“Salah-satu point yang kita bicarakan adalah bagaimana mengolaborasikan strategi relawan, partai koalisi dan tim kampanye daerah,” tandas Jakob.
Sementara Fino Mongkau, Sekjen DPP Garda NKRI, mengungkapkan haqul yakin Jokowi-Amin memenangkan kontestasi Pilpres termasuk di bumi nyiur melambai.
“Cuma memang kita jangan bereuforia dengan keyakinan itu tanpa menghitung kekuatan pihak lawan,” ujar Mongkau.
Lanjut Mongkau, konsolidasi digagas dengan mempertimbangkan beberapa indikator yang sudah diperhitungkan dan didiskusikan bersama bahwa partai koalisi, tim kampanye daerah dan relawan penting untuk mensinergikan strategi berlapis untuk menggaet semua segmentasi di grassroot.
Tentunya ada beberapa titik yang tidak bisa digarap oleh partai atau TKD akan digarap oleh relawan. Melalui strategi garapan berlapis ini target yang dipasang Ketua Olly Dondokambey akan mudah tercapai karena formasi pasangan Jokowi-Amin menjadi sesuatu yang ideal.
“Sekaligus representasi otentik dan genuine kebangsaan Indonesia, kaum nasionalis dan islam nusantara sehingga mudah untuk mengampanyekan mendulang dukungan di berbagai kalangan,” pungkas Mongkau.
(JerryPalohoon)