
Kotamobagu – Isu radikalisme yang menyeruak pasca kejadian penikaman kepada Menteri koordinator (menko) Polhukam RI Wiranto, membuat pemerintah kota (Pemkot) Kotamobagu angkat bicara.
Pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kotamobagu, mengatakan memang isu radikalisme, atau ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila akhir-akhir ini mulai sering terdengar di media-media berita.
“Ideologi-ideologi seperti itu kebanyakan menyebar melalui organisasi masyarakat (ormas) juga organisasi keagamaan, maka dari itu kami tetap menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap kondusif, dan setiap informasi yang masuk alangkah baiknya disaring terlebih dahulu,” ujar Kepala Kesbangpol KK, Irianto Mokoginta kepada media, Senin (14/10).
Namun, menurut dirinya dari hasil pengamatan bahwa organisasi masyarakat (ormas) yang tersebar di Kota Kotamobagu, sampai saat ini diperkirakan masih jauh dari ancaman-ancaman radikalisme dan lain-lain.
“Sejauh ini, kami belum mendeteksi ada paham-paham menyimpang dalam sebuah ormas yang terdaftar, namun masyarakat tetap perlu untuk waspada,” tutupnya.
Dirinya pun menambahkan, bahwa Kesbangpol beserta aparat penegak hukum, tetap melakukan pemantauan rutin dan sosialisasi kepada ormas-ormas, tentang bahaya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI. (Fzp)