Langowan, BeritaManado.com — Proses penggalian makam Perintis Kembalinya Gereja Katolik di Keuskupan Manado Daniel Mandagi dan isterinya Tentji Londah, Sabtu (1/9/2018) kemarin berlangsung dengan lancar.
Setelah kurang lebih 8 jam proses penggalian yang diawali dengan pembongkaran bangunan makam pada pukul 9.30 WITA, ditemukanlah kerangka bagian kepala atau tengkorak.
Pada proses penggalian makam tersebut, petugas lebih dahulu menemukan bagian penutup peti jenazah milik dari Tentji Londah yang terbuat dari kayu dan kondisinya masih cukup keras dan dibalik itu terdapat tengkorak.
Seketika penggalian dihentikan dan seketika itu juga penggalian dihentikan sejenak dan jarak titik ditemukannya bagian tengkorak Tentji Londah pada bagian diding tanah yang menghadap jalan (sebelah utara) disesuaikan dengan posisi penggalian pada bagian makam Daniel Mandagi.
Setelah penggalian dilanjutkan, ternyata benar ditemukanlah bagian tengkorak dari Daniel Mandagi yang keadaannya sudah tidak utuh lagi dan nyaris menyatu dengan tanah, berbeda dengan tengkorak dari Tentji Londah yang meski sama-sama meski sudah rapuh tapi sekilas bentuknya masih cukup utuh.
“Kerangka jenazah dari Daniel Mandagi sudah berusia 111 tahun dan Tentji Londah 97 tahun, karena keduanya meninggal dunia selisih 14 tahun. Daniel Mandagi meninggal dunia tahun 1907 dan Tentji Londah tahun 1921,” kata salah satu tokoh umat Katolik Langowan Jotje Tulangow.
Penggalian itu sendiri selesai sekitar pukul 5.30 WITA, dimana penggalan-penggalan kerangka dan yang ditemukan dan sebagian tanah yang diangkat dikumpulkan dalam wadah sebelum dimasukkan ke dalam peti jenazah yang sudah disediakan yang didahului dengan serah terima dari dokter Rumah Sakit Budi Setia Langowan.
Setelah itu di kedua kerangka jenazah yang sudah dimasukkan ke dalam peti disemayamkan selama satu malam sambil menunggu prosesi untuk diarak menuju ke lokasi makam yang berada di Desa Kawatak, Minggu (2/9/2018) hari ini.
Pemidahan kerangka jenazah dari Daniel Mandagi dan Tentji Londah itu sendiri dilakukan dalam rangkaian Yubelium 150 tahun kembalinya Gereja Katolik di Kauskupan Manado tingkat Kevikepan Tondano-Mitra yang akan dilaksanakan hari ini.
(Frangki Wullur)