Manado – Ketua Tunas Indonesia Raya (Tidar) Sulut, Audy Lieke kembali menyerukan penolakan terhadap kenaikan BBM yang dinilai menambah kesengsaraan rakyat.
Dikatakannya, secara kepartaian partai Gerindra tetap tidak menyetujui adanya kenaikan BBM. Akan tetapi karena secara parlementer kalah voting suara makanya kebijakan pemerintah Indonesia tetap jalan mengenai kenaikan BBM. Walaupun sangat disayangi dengan berlimpah ruahnya kekayaan alam Indonesia dan juga sumber energi alternatif yang bisa di kembangkan, tapi ternyata pemerintah tidak mampu mengembangkan teknologi ke arah yang lebih ramah lingkungan serta tidak berdampak pada inflasi ekonomi yangg pada akhirnya menyusahkan masyarakat Indonesia.
Selain itu menurut Lieke, kebijakan pemerintah akan adanya BLSM dianggap kebijakan yang tidak tepat sasaran. Karena bisa dijadikan alat kebijakan politik dalam menyambut Pemilu 2014 nanti yang sarat KKN dan tidak mendidik masyarakat umum, terutama yang termarginal dalam berkarya dan berusaha secara individu untuk kemandirian ekonomi.
“Seharusnya pemerintah wajib memberi ketrampilan serta wadah dan ruang bantuan dimana masyarakat di didik dan di dukung untuk kemandirian serta kestabilan ekonomi bangsa kedepan,” kata Lieke.
Politisi partai Gerinda ini menambahkan, tidak mungkin menjadi suatu tumpuan hidup rakyat Indonesia, dimana selain tidak berkecukupan, masyarakat tidak banyak memiliki ruang pekerjaan yang difasilitasi pemerintah melalui pembangunan sektor-sektor ekonomi karena ternyata investor kurang tertarik dengan kebijakan Undang – Undang di Indonesia yang sarat dengan berbagai kepentingan dan ketidak kepastian hukum yang diterapkan, masyarakat pun pada akhirnya yang menerima beban dari keadaan negara yang ada pada saat ini.
“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat agar bisa lebih jeli pada masa depan dalam membangun Indonesia Raya,” tutup pengusaha muda sukses ini.(eka)