Bitung – Keluargan Watuna-Lengkong kembali menutup akses jalan samping Rumah Makan Minang Jaya Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari.
Aksi penutupan jalan itu sudah berlangsung selama sepekan hingga kini yang mengakibatkan 15 kepala keluarga (KK) terisolir.
Menurut salah satu warga, Rifael Sitorus, kendaraan seperti sepeda motor dan mobil tak bisa digunakan untuk beraktifitas karena akses jalan yang telah ditutup menggunakan palang.
“Mereka memblokir di empat penjuru jalan. Bahkan sampai ‘jalan tikus’ pun ikut diblokir. Makanya kami sama sekali tidak leluasa beraktifitas,” kata Rifael beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penutupan jalan itu dilakukan Keluarga Watuna-Lengkong selaku pemilik tanah yang meminta Rp45 juta kepada 15 KK sebagai konpensasi penggunaan tanah mereka selama ini.
“Kami bingung karena tanah yang diklaim Keluarga Watuna-Lengkong ternyata sudah pernah dihibahkan tahun 2014 saat proyek pengaspalan jalan akan dimulai,” katanya.
Waktu itu kata dia, ada proyek PNPM yang akan masuk yakni berbentuk lapen, sedangkan proyek pengaspalan nanti setelah itu.
“Nah, kalau sudah hibah untuk kepentingan umum mengapa sekarang minta bayar? Itu kan aneh,” katanya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Hendrik Wantah. Ia dan puluhan KK lainnya mengaku kesulitan beraktifitas karena akses jalan ditutup.
“Di situ ada usaha bengkel yang langsung sepi karena akses jalan ditutup, padahal setiap hari tak pernah sepi dari pelanggan,” katanya.
Sementara itu, Camat Matuari, Steven Pork mengaku pihaknya sementara melakukan mediasi dengan pemilik lahan agar akses jalan kembali dibuka.
“Memang itu tanah milik Keluargan Watuna-Lengkong dan memang belum dihibakan, makanya kami sementara melakukan mediasi,” katanya.(abinenobm)