Manado – “Saya mau melapor, pak!” ujar Om Didi, warga Paal 2 saat berkunjung di Komisi A DPRD Kota Manado. “Saya sangat kecewa dengan kelangkaan elpiji,” ungkapnya saat diterima oleh Anggota DPRD Kota Manado Ricky Mewengkang, Markho Tampi dan mantan legislator Manado Karim Sondokan.
“Pemerintah suru-suru pindah ke elpiji, sekarang elpiji le so stenga mati, biar mo beli mar dorang nda mo kase,” ketus Didi Sekoh.
“Kita ada lia tu elpiji di pompa bensin paal 2, kong kita tanya pa dorang, kita mau beli, bukan mau minta, mar dorang bilang, so ada yang pesan. Karena kita emosi, kong kita datang kamari,” tegasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Ricky Mewengkang mengatakan, “supaya pemerintah dapat melakukan sidak terhadap tempat-tempat yang terjadi kelangkaan pengisian gas elpiji, karena dari laporan yang kami terima bahwa elpiji mulai langkah di beberapa lokasi, kalaupun ada, sering terjadi kenaikan harga yang sepihak,” tegas Mewengkang
Tampi menambahkan, “Jangan sampai ada permainan antara pihak pertamina dan distributor, karena dampak kelangkaan elpiji ini sudah menjamur atau merebak di kota Manado bahkan harga elpiji 3 kg sudah ada 25 ribu kg yang terpantau oleh kami,” tegas Tampi. (cha)