BLUE TOURISM adalah isu yang sangat menarik, sejalan dengan isu-isu dalam konsep Green Tourism.
Dalam tulisan yang serba sepintas ini, penulis mencoba menguraikan secara umum terkait konsep dasar Blue Tourism itu, sekaligus mencoba membuka wawasan kita tentang prospek baik dan menjanjikan yang terkandung di dalamnya.
Hector De Castro yang adalah CEO De Castro Hospitality Group, dan Luxury Sustainable Hotels and Wellness Int’l Association pernah mengatakan bahwa sangat senang bisa mendalami dunia Blue Tourism, sebuah bentuk perjalanan menawan yang berfokus pada aktivitas berkelanjutan di lingkungan laut dan pesisir.
Kesaksian ini mengetengahkan sebuah penegasan bahwa Blue Tourism menghadirkan peluang unik untuk merasakan keajaiban lautan sambil menjaga masa depannya.
Kendati demikian apa sesungguhnya arti dari Blue Tourism?
Sekilas diperoleh pemahaman bahwa Blue Tourism mencakup beragam kegiatan, termasuk wisata pantai, selam scuba, snorkeling, berperahu pesiar, kapal pesiar pantai, bertemu satwa liar laut, dan eksplorasi terumbu karang.
Dalam konteks itu pula, hal yang ditekankan adalah perilaku perjalanan yang bertanggung jawab, meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem laut sehingga dengan itu akan mendorong keberlanjutan dan konservasi terhadapnya. (https://www.linkedin.com/pulse/what-blue-tourism-its-benefits-tourist-hotel-industry-de-castro)
Sejalan dengan itu, perlu dipahami juga bahwa dengan memberi ruang untuk dikembangkannya konsep Blue Tourism ini, serentak akan membawa manfaat bagi wisatawan karena di dalamnya, wisatawan akan diberikan kesempatan untuk terhubung dengan alam, sambil juga menyaksikan langsung keanekaragaman hayati laut, dan menjelajahi keindahan lautan yang menakjubkan.
Namun demikian, Blue Tourism sejatinya adalah dalam sebuah scope besar, yakni pariwisata berkelanjutan atau biasa kita kenal sustainable tourism.
Maka karena hal itu saling terkait dengan berpartisipasinya wisatawan dalam kegiatan berkelanjutan seperti snorkeling atau menyelam yang bertanggung jawab, wisatawan juga dapat berkontribusi aktif terhadap pelestarian lingkungan laut, termasuk memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keajaiban alam yang telah lebih dahulu mereka alami ini.
Menurut pakar pariwisata berkelanjutan terkenal Martha Honey, salah satu Pendiri dan Direktur Emeritus Center for Responsible Travel (CREST), Blue Tourism menghadirkan peluang unik bagi wisatawan untuk mendapatkan apresiasi mendalam terhadap dunia kelautan dan menjadi pendukung perlindungannya.
Pengalaman mendalam yang diberikan oleh Blue Tourism ini, serentak memberdayakan individu untuk menjadi penjaga lautan, menyebarkan kesadaran serta menginspirasi perubahan positif.
Di sisi yang sama, Blue Tourism ini juga membawa manfaat bagi dunia industri khususnya perhotelan.
Hal itu tampak dalam fakta bahwa industri perhotelan memainkan peran penting dalam mendukung dan mempromosikan Blue Tourism.
Dengan menerapkan praktik berkelanjutan, hotel dan resort dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan menawarkan pengalaman unik yang menarik bagi wisatawan yang memiliki kesadaran lingkungan.
Blue Tourism akhirnya dipandang sangat selaras dengan konsep akomodasi ramah lingkungan.
Maka dari itu, dengan terlibat dalam Blue Tourism, wisatawan tidak hanya menyelami keajaiban alam tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan di kawasan tersebut.
Melalui pariwisata yang bertanggung jawab yang terkandung dalam Blue Tourism, pengunjung menjadi pendukung konservasi laut dan mendukung komunitas lokal yang bergantung pada ekosistem laut yang sehat.
Akhirnya, Blue Tourism menawarkan manfaat besar bagi wisatawan dan industri perhotelan.
Hal ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk terhubung dengan alam, menyaksikan keanekaragaman hayati laut, dan berkontribusi terhadap pelestarian lautan kita.
Dengan menerapkan praktik berkelanjutan, hotel dapat menarik tamu yang sadar lingkungan, memberikan dampak positif terhadap lingkungan, menghasilkan pendapatan dari saluran baru, dan membedakan diri mereka di pasar yang kompetitif.
Dengan konsep yang sangat bagus dalam Blue Tourism, tentu saja mensupport secara langsung pada apa yang digalakkan oleh kemenparekraf Republik Indonesia, yakni pariwisata berkelanjutan.
Adapun pariwisata berkelanjutan adalah konsep berwisata yang memberikan dampak terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik itu bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Maka dari itu, tentu diperlukan sebuah konsep pengembangan destinasi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia. (https://travel.detik.com/travel-news/d-7353806/investasi-pariwisata-berkelanjutan-kian-dilirik-di-labuan-bajo).
Catatan Ambrosius M Loho S Fils M Fil, (Dosen Fakultas Pariwisata, Universitas Katolik De La Salle Manado)
(***)
BLUE TOURISM adalah isu yang sangat menarik, sejalan dengan isu-isu dalam konsep Green Tourism.
Dalam tulisan yang serba sepintas ini, penulis mencoba menguraikan secara umum terkait konsep dasar Blue Tourism itu, sekaligus mencoba membuka wawasan kita tentang prospek baik dan menjanjikan yang terkandung di dalamnya.
Hector De Castro yang adalah CEO De Castro Hospitality Group, dan Luxury Sustainable Hotels and Wellness Int’l Association pernah mengatakan bahwa sangat senang bisa mendalami dunia Blue Tourism, sebuah bentuk perjalanan menawan yang berfokus pada aktivitas berkelanjutan di lingkungan laut dan pesisir.
Kesaksian ini mengetengahkan sebuah penegasan bahwa Blue Tourism menghadirkan peluang unik untuk merasakan keajaiban lautan sambil menjaga masa depannya.
Kendati demikian apa sesungguhnya arti dari Blue Tourism?
Sekilas diperoleh pemahaman bahwa Blue Tourism mencakup beragam kegiatan, termasuk wisata pantai, selam scuba, snorkeling, berperahu pesiar, kapal pesiar pantai, bertemu satwa liar laut, dan eksplorasi terumbu karang.
Dalam konteks itu pula, hal yang ditekankan adalah perilaku perjalanan yang bertanggung jawab, meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem laut sehingga dengan itu akan mendorong keberlanjutan dan konservasi terhadapnya. (https://www.linkedin.com/pulse/what-blue-tourism-its-benefits-tourist-hotel-industry-de-castro)
Sejalan dengan itu, perlu dipahami juga bahwa dengan memberi ruang untuk dikembangkannya konsep Blue Tourism ini, serentak akan membawa manfaat bagi wisatawan karena di dalamnya, wisatawan akan diberikan kesempatan untuk terhubung dengan alam, sambil juga menyaksikan langsung keanekaragaman hayati laut, dan menjelajahi keindahan lautan yang menakjubkan.
Namun demikian, Blue Tourism sejatinya adalah dalam sebuah scope besar, yakni pariwisata berkelanjutan atau biasa kita kenal sustainable tourism.
Maka karena hal itu saling terkait dengan berpartisipasinya wisatawan dalam kegiatan berkelanjutan seperti snorkeling atau menyelam yang bertanggung jawab, wisatawan juga dapat berkontribusi aktif terhadap pelestarian lingkungan laut, termasuk memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati keajaiban alam yang telah lebih dahulu mereka alami ini.
Menurut pakar pariwisata berkelanjutan terkenal Martha Honey, salah satu Pendiri dan Direktur Emeritus Center for Responsible Travel (CREST), Blue Tourism menghadirkan peluang unik bagi wisatawan untuk mendapatkan apresiasi mendalam terhadap dunia kelautan dan menjadi pendukung perlindungannya.
Pengalaman mendalam yang diberikan oleh Blue Tourism ini, serentak memberdayakan individu untuk menjadi penjaga lautan, menyebarkan kesadaran serta menginspirasi perubahan positif.
Di sisi yang sama, Blue Tourism ini juga membawa manfaat bagi dunia industri khususnya perhotelan.
Hal itu tampak dalam fakta bahwa industri perhotelan memainkan peran penting dalam mendukung dan mempromosikan Blue Tourism.
Dengan menerapkan praktik berkelanjutan, hotel dan resort dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan menawarkan pengalaman unik yang menarik bagi wisatawan yang memiliki kesadaran lingkungan.
Blue Tourism akhirnya dipandang sangat selaras dengan konsep akomodasi ramah lingkungan.
Maka dari itu, dengan terlibat dalam Blue Tourism, wisatawan tidak hanya menyelami keajaiban alam tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan di kawasan tersebut.
Melalui pariwisata yang bertanggung jawab yang terkandung dalam Blue Tourism, pengunjung menjadi pendukung konservasi laut dan mendukung komunitas lokal yang bergantung pada ekosistem laut yang sehat.
Akhirnya, Blue Tourism menawarkan manfaat besar bagi wisatawan dan industri perhotelan.
Hal ini memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk terhubung dengan alam, menyaksikan keanekaragaman hayati laut, dan berkontribusi terhadap pelestarian lautan kita.
Dengan menerapkan praktik berkelanjutan, hotel dapat menarik tamu yang sadar lingkungan, memberikan dampak positif terhadap lingkungan, menghasilkan pendapatan dari saluran baru, dan membedakan diri mereka di pasar yang kompetitif.
Dengan konsep yang sangat bagus dalam Blue Tourism, tentu saja mensupport secara langsung pada apa yang digalakkan oleh kemenparekraf Republik Indonesia, yakni pariwisata berkelanjutan.
Adapun pariwisata berkelanjutan adalah konsep berwisata yang memberikan dampak terhadap keberlanjutan lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik itu bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Maka dari itu, tentu diperlukan sebuah konsep pengembangan destinasi pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, dan berkelas dunia. (https://travel.detik.com/travel-news/d-7353806/investasi-pariwisata-berkelanjutan-kian-dilirik-di-labuan-bajo).
Catatan Ambrosius M Loho S Fils M Fil, (Dosen Fakultas Pariwisata, Universitas Katolik De La Salle Manado)
(***)