Ratahan – Buntut dialihkannya proyek perbaikan jalan Pangu-Ratahan ke wilayah Minahasa tepatnya dari ujung kota Langowan hingga Desa Noongan oleh pemerintah Provinsi Sulut dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU), menimbulkan kekecewaan bagi kalangan masyarakat kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Tak pelak tudingan miring pun dialamatkan ke pihak Pemprov Sulut.
“Dengan dipindahkannya proyek pekerjaan jalan dari wilayah Mitra ke Minahasa, jelas terlihat Pemprov pilih kasih dan menganaktirikan kabupaten Mitra. Kami sangat kecewa dengan sikap pemerintah provinsi ini. Sangat diluar dugaan, pemberitaan di media masa sejak lama telah disampaikan jalan kita akan diperbaiki, apalagi kondisinya sudah sangat para. Namun disayangkan tiba saatnya malah dipindah ke daerah lain, seolah Pemprov tidak bisa melihat mana yang harus diprioritaskan,” tegas Noldy Pangkerego warga Ratahan.
Akan hal ini juga, Pangkerego menilai jika wakil rakyat asal Mitra yang kini duduk di DPRD Provinsi lemah dan tidak mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat Mitra. Sehingga kejadian seperti ini kerap dialami kabupaten Mitra.
Sementara itu, Kepala Dinas PU dan SDA Mitra Ir James Munaiseche, mengakui jika pihaknya sudah berupay memperjuangkan adanya perbaikan jalan Pangu-Ratahan. Namun jika pekerjaan tersebut dialihkan, itu sudah merupakan kewenangan Dinas PU Provinsi. “Memang sesuai Nomenklatur PU Propvinsi adalah Langowan, Ratahan dan Tababo. Jadi fleksibel sekali dia akan ke dikerjakan dimana. Mungkin mereka (PU Provinsi, red) punya alasan tertu sehingga pekerjaan dilakukan di kabupaten Minahasa,” jelasnya.(dul)