Manado – Keberadaan situs sejarah, artefak dan patung yang ada di kota Manado jadi pembicaraan yang hangat dalam FGD Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) kota Manado, Selasa (6/12/2016) kemarin di Hotel Aston Manado.
Adanya patung dan situs sejarah yang kurang terpelihara, memiliki nilai estetika dan aplikasi ilmu seni rupa yang tidak sesuai membuat para pakar dan stakeholder terkait saling memberi pokok pemikiran.
Kepada BeritaManado.com, Kepala Disparbud kota Manado Hendrik Warokka SPd DEA mengatakan, FGD yang telah dua kali dilaksanakan tersebut mempertemukan para pakar sejarah, budaya, artefak dan stakeholder terkait yang kompeten dibidangnya untuk membahas soal tersebut yang nantinya akan di survey untuk selanjutya di beri tindakan baik itu revitalisasi maupun rekonstruksi.
“Setelah FGD ini, nanti para pakar akan melakukan survey terhadap situs sejarah, patung dan artefak yang ada di kota Manado. Dari situ akan di lihat mana yang perlu direvitalisasi bahkan kalau perlu di rekonstruksi ke bentuk yang seharusnya,” ujar HendrikWarokka.
Meski realisasinya nanti akan dimulai pada tahun 2017, tapi Hendrik mengatakan, Disparbud harus memulai persiapannya dari sekarang demi hasil yang maksimal.
“Realisasinya dimungkinkan nanti tahun 2017 memang, tapi kita harus mulai dari sekarang dulu, dasar-dasarnya apa dan sebagainya. Sehingga memang kerja akan lebih terarah, hasilnya pun diharapkan maksimal,” tambahnya. (srisurya)