Mahasiswa Jurusan Keperawatan asal Jepang saat berada di Rumah Kopi Toronata Kawangkoan
Kawangkoan, BeritaManado.com — Jika ditanya daerah mana di Minahasa yang secara alami telah dan sedang menekuni usaha kuliner secara baik dan didukung dengan letak yang strategis, maka jawabannya adalah Kawangkoan.
Usaha kuliner di Kawangkoan tidak hanya muncul karena semata-mata ingin menjual makanan dan minuman saja, akan tetapi memang didukung dengan jiwa dagang oleh masyarakat Kawangkoan sendiri.
Bahkan sekitar tahun 1965, di daerah yang saat ini dikenal dengan Kota Kuliner ini sudah ada sebuah rumah kopi dan demikian seterusnya tahun demi tahun terus bertambah pengusaha kuliner yang menjalankan bisnisnya.
Dalam hal ini ada beberapa sisi yang perlu diperhatikan, yaitu bisnis, sosial budaya dan pariwisata, dimana masing-masing memiliki fokus perhatian yang harus disikapi secara bijak.
Dari sisi bisnis, tentu semakin banyak usaha yang ada akan semakin baik bagi perekonomian masyarakat, belum lagi didukung dengan usaha dagang lainnya.
Sudut pandang sosial juga tak kalah untuk disikapi, dimana berkembangan bisnis kuliner dapat memicu mobilisasi masyarakat dari luar Kawangkoan yang berkunjung di daerah yang berada di tengah Kabupaten Minahasa Raya ini.
Tentu hal itu harus dibentengi dengan budaya yang harus dijiwai oleh setiap warga Kawangkoan sendiri, baik itu bahasa, perilaku dan lain sebagainya, sebagai salah satu daya dukung untuk memberikan pelayanan terbaik bagi orang-orang yang datang berkunjung.
Untuk sisi pariwisatanya, Kawangkoan sendiri memiliki beberapa objek dan daya tarik wisata yang jika dikembangkan dengan baik dapat memberikan multiplier effect untuk kehidupan masyarakat Kawangkoan sendiri, termasuk kuliner.
Tokoh masyarakat Kawangkoan yang juga merupakan pemilik salah satu usaha kuliner Rumah Kopi Toronata Stefen Supit, kepada BeritaManado.com, Senin (13/5/2019) mengatakan bahwa wisata kuliner di Kawangkoan sangat potensial untuk terus dikembangkan.
“Ini dapat menjadi salah satu andalan masyarakat Kawangkoan, disamping usaha lainnya untuk meningkatkan perekonomian. Saya optimis dengan pengembangan wisata kuliner yang terorganisir secara baik, maka Kawangkoan dari sudut pandang estetika, Kawangkoan akan terlihat lebih cantik, apalagi didukung oleh perilaku masyarakat yang baik,” ujarnya.
Intinya bahwa Kawangkoan kedepan dapat menjadi pilot project pengembangan wisata kuliner bagi Kabupaten Minahasa, dengan catatan hal itu dilakukan secara professional dengan memperhatikan standar pelayanan nasional maupun internasional. (Frangki Wullur)