Ratahan – Dalam peringatan Hari Kartini hari ini, Katrien Mokodaser mensyukuri jasa Raden Ajeng Kartini dan para pahlawan wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di Indonesia.
Menurutnya, para Kartini masa lampau ini benar-benar menjadi contoh bagi para Kartini saat ini, apapun profesi yang ditekuni mereka.
Tilik saja bagaimana saat ini di Indonesia semakin banyak posisi pimpinan dan posisi lainnya yang tak kalah strategis diduduki oleh perempuan
Bahkan menurutnya, khusus Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), keterwakilan perempuan yang duduk di legislatif dan di birokrat sudah sangat baik.
Ini menunjukan bahwa batasan gender antara laki-laki dan perempuan yang dulunya selalu menjadi penghalang dalam melakukan sesuatu semakin pudar, serta menandakan bahwa kemampuan perempuan semakin disetarakan dan diakui.
“Atas hal ini apresiasi juga harus diberikan bagi Kartini jaman sekarang karena kesempatan yang telah diberikan oleh para Kartini pendahulu mampu dimanfaatkan. Lihat saja bagaimana saat ini semakin banyak keterwakilan perempuan yang duduk sebagai pemimpin dan posisi strategis lainnya,” ungkap Katrien Mokodaser, Wakil Ketua DPRD Mitra, Selasa (21/4/2020).
Dikatakannya, sebagai Kartini jaman sekarang sudah selayaknya memperjuangkan hak kaum perempuan, diantaranya mencegah terjadinya trafficking atau perdagangan perempuan, serta KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Dirinya meminta agar para ibu untuk mampu dengan arif mengarahkan dan membimbing anak mereka agar tidak mudah dipengaruhi.
“Sebagai Kartini jaman sekarang hal ini menjadi tugas kita. Memang dengan adanya masa darurat akibat COVID-19 masalah tersebut seakan mereda, namun hal ini tetap harus menjadi perhatian kita,” tandas Katrien Mokodaser.
Lebih khusus dikatakannya, di tengah masa pandemi Virus Corona (COVID-19) ini, dirinya juga berharap agar para kaum perempuan dapat turut menjadi pelopor dalam mengupayakan pencegahan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Lanjut dirinya juga berharap agar para ibu sebagai Kartini jaman sekarang mampu menjadi filter akan berita yang tidak jelas kebenarannya, dimulai dari keluarga sendiri.
“Seperti ungkapan Kartini ‘Terkadang kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu, sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.’ Jadilah Kartini jaman sekarang yang tegar dan mampu menaungi keluarga kita dalam melewati masa darurat bencana ini. Mari jadi pelopor dukung kebijakan pemerintah mencegah penyebaran COVID-19,” tuturnya.
Sementara bagi kaum perempuan yang terlibat dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, dirinya mendoakan dan berharap para Kartini tersebut tetap sehat dan semangat menjalankan tugas.
“Di Hari Kartini ini, saya juga ingin mengingatkan salah satu ungkapannya, yakni jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba, jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang. Doa kami beserta kalian para Kartini yang sementara berjuang lawan COVID-19,” tutupnya.
Diketahui, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Habis “Gelap Terbitlah Terang” adalah buku kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini.
Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pengajaran dan Ibadat Hindia Belanda yang diterbitkan pada tahun 1911 dengan judul “Door Duisternis Tot Licht” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Habis Gelap Terbitlah Terang.”
(***/Jenly Wenur)