Manado – Dinamika perkembangan situasi di wilayah Sulawesi Utara yang berbatasan dengan negara Filipina yang masih didera gerakan separatisme dan disinyalir menjadi area perlintasan penyelundupan senjata api, mendorong TNI untuk terus melanjutkan reorganisasi TNI yang telah dimulai sejak 4 bulan lalu,
yakni dengan diserahterimakannya jabatan Kepala Staf Korem dari Herman
Watulangkow yang berpangkat Letnan Kolonel kepada Mohamad Shokir SE yang
berpangkat Kolonel, Senin (1/10) lalu.
Pada awal bulan Juni yang lalu, Korem 131/Santiago yang sebelumnya dipimpin
oleh seorang Perwira Menengah berpangkat Kolonel dinaikkan statusnya
menjadi dipimpin oleh seorang Perwira Tinggi berpangkat Brigadir Jenderal
TNI. Kenaikan status Korem ini diharapkan dapat lebih mendorong sinergi
aparat keamanan di Sulawesi Utara dan Gorontalo didalam mengantisipasi
perkembangan situasi Sulawesi Utara dan Gorontalo yang semakin kompleks
seiring dengan perkembangan kota dan daerah yang semakin maju sehingga
menjadi daerah yang potensial juga bagi para teroris.
Laporan Korps jabatan Kasrem 131/Santiago itu sendiri digelar secara
sederhana di Aula Makorem, dan dipimpin langsung oleh Danrem 131/Santiago
Brigjen TNI Johny L. Tobing, serta dihadiri oleh para komandan satuan dan
dinas jawatan jajaran Korem 131/Santiago.
Di dalam amanatnya, Danrem menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Letkol Arm Herman Watulangkow yang telah
bekerja keras untuk membantu pekerjaan Komandan didalam mengelolah pekerjaan staf guna mendukung tugas-tugas yang diembankan kepada Korem 131/Santiago.
Kepada pejabat yang baru, Kolonel Inf Mohamad Shokir, SE yang sebelumnya
adalah Asisten Teritorial Kodam VII/Wirabuana, Brigjen Johny L. Tobing
memerintahkan untuk segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru di
Korem 131/Santiago. (Penrem 131/Santiago?editjry)
Manado – Dinamika perkembangan situasi di wilayah Sulawesi Utara yang berbatasan dengan negara Filipina yang masih didera gerakan separatisme dan disinyalir menjadi area perlintasan penyelundupan senjata api, mendorong TNI untuk terus melanjutkan reorganisasi TNI yang telah dimulai sejak 4 bulan lalu,
yakni dengan diserahterimakannya jabatan Kepala Staf Korem dari Herman
Watulangkow yang berpangkat Letnan Kolonel kepada Mohamad Shokir SE yang
berpangkat Kolonel, Senin (1/10) lalu.
Pada awal bulan Juni yang lalu, Korem 131/Santiago yang sebelumnya dipimpin
oleh seorang Perwira Menengah berpangkat Kolonel dinaikkan statusnya
menjadi dipimpin oleh seorang Perwira Tinggi berpangkat Brigadir Jenderal
TNI. Kenaikan status Korem ini diharapkan dapat lebih mendorong sinergi
aparat keamanan di Sulawesi Utara dan Gorontalo didalam mengantisipasi
perkembangan situasi Sulawesi Utara dan Gorontalo yang semakin kompleks
seiring dengan perkembangan kota dan daerah yang semakin maju sehingga
menjadi daerah yang potensial juga bagi para teroris.
Laporan Korps jabatan Kasrem 131/Santiago itu sendiri digelar secara
sederhana di Aula Makorem, dan dipimpin langsung oleh Danrem 131/Santiago
Brigjen TNI Johny L. Tobing, serta dihadiri oleh para komandan satuan dan
dinas jawatan jajaran Korem 131/Santiago.
Di dalam amanatnya, Danrem menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Letkol Arm Herman Watulangkow yang telah
bekerja keras untuk membantu pekerjaan Komandan didalam mengelolah pekerjaan staf guna mendukung tugas-tugas yang diembankan kepada Korem 131/Santiago.
Kepada pejabat yang baru, Kolonel Inf Mohamad Shokir, SE yang sebelumnya
adalah Asisten Teritorial Kodam VII/Wirabuana, Brigjen Johny L. Tobing
memerintahkan untuk segera beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru di
Korem 131/Santiago. (Penrem 131/Santiago?editjry)