Manado, BeritaManado.com — Aksi penyelundupan 18 ekor unggas ke Provinsi Maluku dan Papua berhasil digagalkan Karantina Pertanian Manado, Sabtu (4/7/2020).
Kepala Karantina Pertanian Manado Donni Muskyidayan melalui keterangan tertulisnya ke redaksi BeritaManado menjelaskan, ke-18 unggas diperoleh dalam operasi yang dilakukan bersama TNI Angkatan Laut, serta pejabat Karantina Pertanian Manado yang tergabung dalam Tim Pengawasan Domestik di KM Labobar.
“Dua hari berturut-turut, sebanyak 18 ekor unggas berhasil digagalkan,” kata Donny.
Menurut Donni, Provinsi Maluku Utara dan Papua melarang hewan unggas hidup dari manapun masuk ke wilayahnya karena kedua wilayah ini masih bebas dari penyakit flu burung.
Hal ini sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian No. 87/Kpts/PK.320/I/2016 tentang Provinsi Maluku Utara bebas dari penyakit Avian Influenza pada unggas.
Aturan ini juga diperkuat dengan larangan pemasukkan unggas hidup ke provinsi tersebut sesuai Pergub Maluku Utara No.17 Tahun 2007 tentang pengendalian lalu lintas, pemeliharaan dan peredaran unggas di wilayah Provinsi Maluku Utara.
Secara rinci Donni menjelaskan unggas yang ditahan berjenis Philipine sebanyak 11 ekor dan bangkok sebanyak 7 ekor, harganya dapat mencapai Rp100 juta.
Modus penyelundupan ayam tersebut dilakukan dengan cara dibungkus menggunakan karung dan kantong plastik dengan bantuan buruh bagasi kapal.
Sebelumnya, Karantina Pertanian Manado juga menggagalkan penyelundupan unggas yang dimuat dalam KMP Dalente Woba menuju Tobelo, Maluku Utara.
Upaya penyelundupan dengan menggunakan perahu kecil untuk menghindari pantauan petugas.
Namun dengan kerjasama dan kesigapan tim pengawas domestik, 13 ekor unggas pun berhasil digagalkan.
Saat ini unggas tersebut berada dalam penahanan Karantina Pertanian Manado di Wilayah Kerja Bitung untuk dilakukan proses lebih lanjut.
“Selain adanya pelarangan masuk unggas ke wilayah tujuan, unggas yang akan dilalulintas inipun tidak dilaporkan sehingga tidak dapat kami jamin kesehatan dan keamanannya,” tambah Donni.
Peningkatan Kerjasama Pengawasan
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menjelaskan dengan wilayah tanah air yang berbentuk kepulauan dengan banyak tempat pemasukan dan pengeluarannya, maka diperlukan kerjasama dengan pihak keamanan baik Polri maupun TNI.
Apalagi dengan adanya perbedaan antar wilayah terhadap status penyakit dan hama, sehingga diperlukan peningkatan pengawasan lalu lintas hewan, tumbuhan dan produknya.
“Kami juga menghimbau masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan saat hendak melalulintaskan produk pertanian, kita jaga bersama,” pungkas Jamil.
(***/Finda Muhtar)