Amurang – Berlabuhnya KM. Doro Londa yang kedua kalinya sekaligus membuka pelayaran awal di Pelabuhan Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) sangat disyukuri oleh masyarakat Minsel.
Dimana akses laut lebih mudah dijangkau, karena tidak lagi harus ke pelabuhan Kota Bitung, selain itu tentunya menunjang perekonomian warga Minsel dan tenaga kerja bertamba.
“Ini merupakan kerja keras dan usaha yang dilakukan oleh Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu beserta jajarannya yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Minsel,” ujar seorang penumpang asal Motoling yang ingin melihat anaknya di Jayapura-Papua.
Disisi lain, yang mungkin banyak orang tidak memperhatikan, dimana saat KM Doro Londa berlabuh tentunya banyak sampah. Nah, hal ini diantisipasi instansi terkait Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Minsel.
“Ya, ini sudah menjadi tugas kami mengangkut sampah, termasuk sampah dari KM Doro Londa. Kami lakukan ini sebagai upaya mensukseskan program ibu Bupati Minsel Christiany E. Paruntu, SE,” ujar KKP Minsel Meity Tumbuan, merendah.
Tumbuan menambahkan, kini sudah keluar jadwal KM Doro Londa yang akan rutin singgah di pelabuhan Amurang.
“Nah, setiap berlabuhnya KM Doro Londa kami suda siapkan armanda truck sampah untuk mengangkut sampah-sampah dari KM Doro Londa,” kata dia.
Apa yang dilakukan KKP Minsel, sayangnya tidak dapat dilakukan alias tidak tanggap dalam mengantisipasi berlabuhnya KM Doro Londa oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Minsel.
Padahal, jika PDAM Minsel tanggap maka air bersih bisa disuplai langsung ke KM Doro Londa. Dimana menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Minsel Izak Rey bahwa, KM Doro Londa setiap mendarat membutuhkan air sekitar 20.000 liter air bersih.
“Ini bisa menambah PAD jika pihak terkait bisa memenuhi. Bukan saja KM Doro Londa, sedangkan kapal Ferry KMP Moinit juga membutuhkan air bersih sekitar 200 liter banyaknya,” ungkap Rey belum lama ini. (sanlylendongan)
Amurang – Berlabuhnya KM. Doro Londa yang kedua kalinya sekaligus membuka pelayaran awal di Pelabuhan Amurang, Minahasa Selatan (Minsel) sangat disyukuri oleh masyarakat Minsel.
Dimana akses laut lebih mudah dijangkau, karena tidak lagi harus ke pelabuhan Kota Bitung, selain itu tentunya menunjang perekonomian warga Minsel dan tenaga kerja bertamba.
“Ini merupakan kerja keras dan usaha yang dilakukan oleh Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu beserta jajarannya yang berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Minsel,” ujar seorang penumpang asal Motoling yang ingin melihat anaknya di Jayapura-Papua.
Disisi lain, yang mungkin banyak orang tidak memperhatikan, dimana saat KM Doro Londa berlabuh tentunya banyak sampah. Nah, hal ini diantisipasi instansi terkait Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) Minsel.
“Ya, ini sudah menjadi tugas kami mengangkut sampah, termasuk sampah dari KM Doro Londa. Kami lakukan ini sebagai upaya mensukseskan program ibu Bupati Minsel Christiany E. Paruntu, SE,” ujar KKP Minsel Meity Tumbuan, merendah.
Tumbuan menambahkan, kini sudah keluar jadwal KM Doro Londa yang akan rutin singgah di pelabuhan Amurang.
“Nah, setiap berlabuhnya KM Doro Londa kami suda siapkan armanda truck sampah untuk mengangkut sampah-sampah dari KM Doro Londa,” kata dia.
Apa yang dilakukan KKP Minsel, sayangnya tidak dapat dilakukan alias tidak tanggap dalam mengantisipasi berlabuhnya KM Doro Londa oleh Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Minsel.
Padahal, jika PDAM Minsel tanggap maka air bersih bisa disuplai langsung ke KM Doro Londa. Dimana menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Minsel Izak Rey bahwa, KM Doro Londa setiap mendarat membutuhkan air sekitar 20.000 liter air bersih.
“Ini bisa menambah PAD jika pihak terkait bisa memenuhi. Bukan saja KM Doro Londa, sedangkan kapal Ferry KMP Moinit juga membutuhkan air bersih sekitar 200 liter banyaknya,” ungkap Rey belum lama ini. (sanlylendongan)