Manado, BeritaManado.com – Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 di Kodim 1309/Manado memunculkan banyak kisah menarik. Tidak hanya sekadar mewujudkan bakti TNI untuk masyarakat, tapi lebih dari itu.
Bermula dari lokasi pelaksanaan TMMD ke-117 kali ini, yaitu di Kampung Lahendong, Kelurahan Bengkol, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.
Sebelum tersentuh TMMD, selama puluhan tahun, Kampung Lahendong “bersembunyi” di balik rimbunnya pepohonan di area perkebunan. Itu sebabnya, warga di luar Kelurahan Bengkol dan Pandu bisa saja tidak mengetahui keberadaan kawasan pemukinan ini. Padahal, ada kurang lebih 42 Kepala Keluarga yang tinggal di sana.
Akses jalan yang diandalkan selama ini pun hanyalah lapisan tanah yang menyesuaikan dengan celah dari pepohonan. Saat musim penghujan tiba, jalur ini tentu tidak layak bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Tak heran, banyak anak sekolah yang tidak bisa ke sekolah karena kesulitan melewati jalan yang licin.
Dengan kondisi jalan yang seperti itu, jelas jika tidak ada kendaraan roda empat yang bisa masuk ke area pemukiman.
Namun setelah TMMD ke-117, kini Kampung Lahendong punya jalan sepanjang 800 meter dan lebar 5 meter. Meski belum diaspal, tapi pengerasan jalan yang dikerjakan oleh Satgas TMMD ke-117 Kodim 1309/Manado ini membawa dunia baru bagi Kampung Lahendong, akses transportasi yang mulai terbuka.
Kini, baik pengendara roda dua, roda empat maupun pejalan kaki dapat melewati jalan baru tanpa takut licin karena derasnya hujan yang turun. Anak-anak sekolah tidak perlu takut lagi ke sekolah jika musim penghujan karena jalanan yang akan dilewati jauh lebih aman dari sebelumnya. Transportasi online pun kini bisa masuk ke Kampung Lahendong.
Hadirnya jalan sebagai pintu masuk ke Kampung Lahendong pun membawa perubahan besar, baik bagi area pemukiman, maupun bagi warga yang telah lama merindukan kehadiran akses jalan yang mumpuni.
Manti, salah satu warga yang turut menghibahkan tanahnya untuk pengerjaan jalan pun sampai terharu saat diwawancarai wartawan BeritaManado.com. Ibu rumah tangga ini mengaku, kehadiran jalan yang bagus di kampungnya adalah sesuatu yang diidam-idamkan sejak lama.
“Puluhan tahun saya tinggal di sini, baru kali ini ada yang bangun jalan. Sungguh senang, bahagia dan bersyukur. Terima kasih bapak-bapak tentara karena boleh ada untuk kami,” ujar Manti.
Kisah menarik lainnya hadir saat 150-an personil tinggal bersama masyarakat Kampung Lahendong untuk menuntaskan program TMMD selama 1 bulan lamanya.
Kebersamaan yang tercipta sudah layaknya keluarga sehingga baik prajurit TNI maupun masyarakat sipil tidak lagi saling sungkan untuk bertegur sapa, dan tolong menolong.
Dalam kehidupan bersama tersebut, didapati ada 2 unit rumah yang berada dalam kondisi tidak layak huni sehingga Satgas TMMD ke-117 pun bersepakat untuk merenovasi 2 rumah tersebut agar lebih aman dan nyaman untuk ditinggali.
Tidak lama, 2 unit rumah tersebut selesai direnovasi, meski tidak makin luas, namun kini tidak ada lagi ketakutan akan atap yang bocor saat hujan atau angin dingin yang masuk dari celah dinding tripleks atau bambu.
Perubahan lainnya dari arti kata kenyamanan pun mulai dirasakan warga Kampung Lahendong, khususnya yang menerima hadiah renovasi rumah.
Meyli Moniaga, salah satu warga yang rumahnya direnovasi mengaku terharu dan bahagia karena rumahnya bisa diperbaiki agar lebih layak ditinggali.
“Puji Tuhan masih memberikan sentuhan tangan melalui program TMMD Kodim 1309/Manado untuk membantu membangun rumah saya, sehingga nanti saya dan anak layak hidup dan bahagia. Terima kasih kepada Satgas TMMD Kodim Manado yang membantu renovasi,” kata Meyli.
Tidak hanya rumah, TMMD ke-117 Kodim 1309/Manado juga membawa perubahan bagi 2 rumah ibadah di Kampung Lahendong dan Kelurahan Bengkol.
Satu gedung masjid dan 1 gedung gereja direnovasi, melambangkan kebersamaan tanpa memandang perbedaan agama, perubahan yang hadir pun tidak hanya pada kenyamanan dalam menjalankan ibadah, tapi pembaruan pada kebersamaan antar sesama warga negara Indonesia.
Selain pembangunan fisik, TMMD ke-117 juga menaruh perhatian pada pembangunan non fisik seperti pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang tentunya tidak boleh disepelekan. SDM yang tangguh akan mendorong terciptanya inovasi, kreativitas dan meningkatkan rasa tanggung jawab.
Itu sebabnya, Satgas TMMD ke-117 melaksanakan kurang lebih 17 penyuluhan, diantaranya tentang kesehatan baik untuk menekan angka stunting, menjaga kebersihan keluarga dan lingkungan, narkoba, HIV/AIDS, wawasan kebangsaan dan lainnya.
Pembangunan non fisik tersebut seperti menyiapkan masyarakat Kampung Lahendong untuk menghadapi keterbukaan informasi yang kini makin massif terjadi.
Bekal tersebut diharap dapat bermanfaat agar Kampung Lahendong makin maju dan mengalami peningkatan baik dari sosial budaya maupun kesejahteraan.
Bicara soal kesejahteraan di Kampung Lahendong pun dirasa lebih nyaman karena saat TMMD ke-117 selesai, maka dunia baru terbuka dengan begitu banyak perubahan yang menyambut di depan mata.
TNI Manunggal Membangun Desa ke-117 di wilayah Kodim 1309/Manado pun sukses menghadirkan kisah dan harapan baru. Tidak ada lagi kesenjangan antara Kampung Lahendong dan sekitarnya. Tidak ada lagi galon galon air mineral yang harus dipikul masuk kampung dan warung-warung kecil milik warga dapat dengan mudah terisi tanpa memikirkan akses transportasi yang terkendala.
Warga yang hasil kebunnya harus diangkut keluar masuk kampung kini dapat melakukannya dengan lebih cepat dan lebih ekonomis.
Kesempatan untuk membuka peluang-peluang usaha jadi terbuka lebar, entah itu usaha kuliner rumahan, pertukangan atau pun jasa buruh. Tidak ada lagi yang namanya terkurung, tapi yang ada ialah menikmati dunia baru.
Pembangunan yang terlaksana ini pun diapresiasi Pemerintah Kota Manado melalui Wakil Wali Kota Richard Sualang yang mengatakan, lokasi TMMD ke-117 tepat sasaran.
“Kami senang karena ini juga tepat sasaran, kepada masyarakat yang membutuhkan infrastruktur, pembangunan fisik maupun non fisik. Atas nama Wali Kota Manado, Andrei Angouw, kami mengucapkan terima kasih kepada TNI dan seluruh elemen yang terlibat karena telah melaksanakan pembangunan di Kota Manado,” kata Richard, Kamis (10/8/2023).
Dansatgas TMMD ke-117 yang juga Dandim 1309/Manado Letkol Inf Himawan Teddy Laksono SIKom, MTr (Han) pun mengungkapkan, sejak awal dirinya bersama seluruh personil satgas sudah berkomitmen untuk memberi yang terbaik bagi warga Kampung Lahendong.
Dirinya pun bersyukur karena sambutan warga bagi Satgas TMMD ke-117 luar biasa baik bahkan rela tinggal berdesak-desakan dengan para anggota Satgas selama 1 bulan lamanya, di mana 1 rumah ada yang dihuni oleh 30 anggota.
Hal itu tentu tidak mudah, tapi selama 1 bulan, baik anggota Satgas maupun warga dapat berbaur dan bergotong royong melaksanakan program TMMD dengan baik.
“Terima kasih banyak untuk sambutan hangat penuh kekeluargaan bagi kami. Kami harap, meski TMMD usai, tapi silaturahmi kita tidak putus. Kelak, saat kami punya kesempatan kembali ke sini, kami bisa lihat betapa Kampung Lahendong sudah makin berkembang, kesejahteraan warga meningkat. Maafkan kami kalau ada salah, mari kita berjumpa lagi di momen bahagia lainnya,” kata Letkol HTL, sapaan akrab Dandim Manado ini.
(srisurya)