Manado – Puluhan guru se-Kota Manado mewakil 1300 guru, Jumat (5/12/2014) mendatangi kantor DPRD Kota Manado untuk meminta bantuan para wakil rakyat, terkait dana sertifikasi guru dan tunjangan makan minum (Mami).
Pasalnya, para ‘Oemar Bakrie’ ini menuntut kejelasan soal sertifikasi guru bulan November dan Desember tahun 2012 yang hingga kini belum dibayarkan.
Selain itu, tunjangan Mami sejak bulan Januari hingga Desember tahun 2014 ini, juga belum diserahkan oleh Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Manado yang merupakan pihak yang berwenang.
“Guru mengajar dengan hati. Jadi jangan cuma janji dan sorga talinga. Saat ini kami datang untuk meminta pertolongan para anggota dewan yang terhormat. Bila aspirasi kami ini tidak ditindaklanjuti, bisa saja para guru akan memanggil anggota dewan dengan sebutan anggota dewan tidak terhormat,” tutur ketua Aliansi Guru Indonesia Sulut (AGIS) Kota Manado, Ferry Sangian saat mendapingi aksi para guru ini.
Menanggapi keluhan para guru tersebut, Roy Maramis didampingi Boby dan Daud dan Sonny Lela anggota DPRD Kota Manado dengan tegas menyatakan dukungan mereka untuk memperjuangkan apa yang sudah menjadi hak dari para guru itu.
“Kami dewan akan mengawal aspirasi ini. Yakinlah kita akan gigih untuk mendesak pemerintah ketika semua apa yg menjadi hak para guru belum diberikan. Kalau hak guru ini dimainkan oleh oknum di pemerintah kota dalam hal ini diknas, kami akan mengambil langkah hukum. Kami akan berjuang secepat mungkin. Beri kami ruang dan waktu. Secepatnya kami akan menindaklanjuti hal ini langsung ke Wali Kota Manado,” tegas Maramis. (leriandokambey)