Manado – Jantje Wowiling Sajow menepis jika dirinya sempat menyampaikan pernyataan kontroversi usai pemilihan kategorial Pria Kaum Bapa di Tompasobaru akhir pekan lalu.
Seperti diberitakan media, ketika itu JWS mengatakan “Jangan harap Djenri (Keintjem) dan Steva (Liow/Ketua PKB Sinode GMIM terpilih) mendapat suara di Minahasa”.
“Kalau ada yang mengatakan begitu itu tidak benar. Kalau saya tidak mendukung dan mendukung orang lain itu wajar. Apalagi jika mereka tidak mendukung saya. Politik itu harus ada timbal balik. Ini acara gereja, tapi sesama kader partai jika memiliki rasa emosional tinggi maka harus saling mendukung,” ujar JWS ketika dikonfirmasi wartawan disela rapat koordinasi pengurus PDI-Perjuangan, Senin (10/03/2014) sore.
Namun JWS mengakui dirinya kecewa ketika tidak mendapat dukungan Djenri Keintjem, koleganya sesama pengurus PDIP, pada pemilihan wakil ketua PKB. Jelasnya, jika dirinya mengatakan sesuatu hanya merupakan pernyataan pribadi bukan pernyataan resmi.
“Saya juga sudah menyatakan tidak maju, tapi ada dukungan sehingga saya tidak boleh menolak. Tapi ketika pada pemilihan wakil ketua nama saya keluar di urutan kedua dibawah Eddyson (Masengi), maka ketika itu saya berharap secara emosional mendapat dukungan dari Djenri sebagai sesama kader dan tim pemenangan. Tapi jangan dikatakan saya mempunyai target gubernur,” tukasnya.
Sementara Djenri Keintjem yang dihubungi terpisah mengaku tidak menjalin kesepakatan dengan JWS. Bahkan sebelumnya JWS tambah Ketua BP Pemilu PDIP ini telah menyatakan mundur dari pencalonan wakil ketua PKB GMIM.
Pernyataan JWS itu benar didengar banyak orang – Djenri Keintjem
“Pernyataan JWS itu benar didengar banyak orang, tapi saya tidak mau menanggapi berlebihan. Jika saya tidak mendukung JWS, karena tidak ada kesepakatan. Pada sambutan diawal pemilihan saya sudah mengatakan pria kaum bapa tidak bisa diintervensi oleh kepentingan politik siapapun, termasuk saya sendiri,” tegas Keintjem. (Jerry)