Kawangkoan, BeritaManado.com — Mungkin apa yang dilakukan Jemaat Sidang Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) Sentrum Kawangkoan pada Minggu (21/7/2019) pagi tadi adalah satu-satunya di Minahasa, dimana Pengucapan Syukur dirayakan dengan nuansa budaya Minahasa.
Salah satu tokoh jemaat KGPM Kawangkoan Tenni Assa mengatakan bahwa rangkaian kegiatan diawali dengan prosesi adat Minahasa, dimana penyambutan dilakukan oleh Tonaas Wangko Jolen Liow didampingi Walian dan para Waraney yang dipimpin oleh Teterusan Faradey Supit dalams ebuah barisan.
“Melengkapi suasana ibadah, nyanyian diiringi dengan musik Kolintang yang turut menghidupi tema perayaan yaitu “Sumama Asi Nema I Epung”, yang artinya Bersyukur Atas Setiap Karya Allah,” Kata Assa.
Tak hanya itu, hingga pada tata ibadah pada kesempatan istimewa tersebut juga digunakan bahasa tonteboan dan ibadah itu sendiri diawali dengan pemukulan tetengkoren oleh pemimpin ibadah, sementara pada bagian khotbah dibawakan Ketua Manjelis Gembala KGPM Gbl. Tedy Batasina.
Pada bagian yang sama, tokoh jemaat KGPM Kawangkoan lainnya Stefen Supit mengungkapkan bahwa nuansa adat dan budaya terlihat hingga pada persembahan yang dibawa, dimana itu menggambarkan kebutuhan dari warga masyarakat Kawangkoan, termasuk di dalamnya jemaat KGPM.
Usai ibadah, acara dilanjutkan dengan jamuan makan bersama seluruh kemaat dan undangan, dimana momentum tersebut terlihat semakin menambah makna sebenarnya pengucapan syukur.
(Frangki Wullur)