Manado, BeritaManado.com – Jelang 7 dekade Paroki St. Ignatius Manado, Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) saat ini sedang merampungkan penyusunan sebuah buku yang menggambarkan sejarah perjalanan umat.
Ketua Seksi Komsos Paroki St. Ignatius Manado Refisel Ransun, Kepada BeritaManado.com, Kamis (28/12/20230 mengatakan bahwa Perayaan Syukur 70 Tahun Paroki St. Ignatius Manado direncanakan digelar pada 1 Februari 2024 mendatang.
“Saat ini kami sedang mengumpulkan data-data sejarah untuk melengkapi buku yang sudha ada saat ini. Jika sudah rampung, maka proses selanjutnya akan dicetak, setelah melalui tahap editing,” ungkap Refisel Ransun.
Sebelum menjadi sebuah paroki yang definitif, dahulunya dikenal dengan nama Paroki Manado Utara, dengan sebuah kapel yang dibangun Tarekat CMM.
Kapel tersebut kemudian dipakai umat Katolik untuk merayakan Misa pertama dan lama kelamaan dikenal dengan nama Gereja Klabat.
Kisah yang dituturkan dari sejumlah tokoh awam paroki dan beberapa catatan yang ada, perkembangan umat Katolik Paroki St. Ignatius Manado sepertinya tidak lepas dari kedatangan Frater-frater CMM yang pertama kali di Manado.
Umat Katolik perdana di Paroki ini juga tidak lepas dari keberadaan etnis Tionghoa yang sudah menetap di Manado.
Paroki St. Ignatius Manado itu sendiri berdiri pada 1 Februari 1954 (berdasarkan Liber Baptizatorum I) dan selang beebrapa hari kemudian yaitu 4 Februari 1954 terjadilah upacara penerimaan Sakramen Pembaptisan yang pertama kali sebagai sebuah paroki yang definitif.
Mereka yang dibaptis oleh Pastor Cornelius van Bavel MSC yaitu Joseph pada usia 70 tahun, de mikian selanjutnya umat terus mengalami perkembangan.
Pembangunan gedung gereja Paroki St. Ignatius Manado sendiri di Kompleks Biara Frater CMM dimulai pada tanggal 12 Juni 1957 dengan penggalian fondasi dan dilanjutkan seterusnya mulai 24 Juni 1975.
Perkembangan umat dari segi jumlah akhirnya membawa paroki ini memutuskan untuk membangun gedung gereja yang lebih representatif untuk menampung banyaknya jumlah umat yang ada.
“Untuk melengkapi data sejarah yang dibutuhkan, kami menjalin komunikasi dengan teman-teman Komsos di paroki lain khususnya untuk mencari foto-foto pastor-pastor yang pernah melayani di Paroki St. Ignatius Manado,” katanya.
Dalam jangka waktu kurang dari dua bulan kedepan, Komsos Paroki St. Ignatius Manado akan berupaya menyelsaikan penyusuna buku sejarah umat ini.
(Frangki Wullur)